Rabu 07 Jan 2015 20:29 WIB

Pencarian Kini Difokuskan ke Badan Pesawat QZ 8501

Rep: C85/ Red: Indira Rezkisari
 Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut.  (AP/Basarnas)
Foto: AP/Basarnas
Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut. (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Hari kesebelas pencarian korban dan juga badan pesawat AirAsia QZ8501, tim SAR gabungan menemukan bagian ekor pesawat.‎ Untuk itu, selain target menemukan black box atau kotak hitam, Tim SAR gabungan juga berlomba dengan waktu untuk menemukan badan besar pesawat tipe Airbus A320-200 yang diduga masih terdapat banyak penumpang.

Guna menemukan badan besar itu, Tim SAR Gabungan akan menurunkan sebuah alat berjuluk Automatic Unmaned Vehicle yang mirip seperti kapal selam tanpa kabel dan awak serta memiliki sensor. "Itu untuk mencari bagian besar pesawat tersebut," jelas Direktur Operasional dan Pelatihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi dalam jumpa pers di Posko Utama Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1).

Kronologis penyelaman oleh penyelam TNI AL yg berada di kapal MGS Geosurvey pada posisi 03 36 31 S - 109 41 66 T pada kedalaman 30 meter dengan kronologis sebagai berikut. Pada pukul 10.20 penyelam tim satu menunggu di permukaan. Sepuluh menit kemudian menyelam dan pada pukul 10.47 penyelam kembali muncul di permukaan.

Supriyadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo yang turut meninjau ke Posko Utama Pangkalan Bun ini. Koordinasi untuk mengantisipasi seandainya badan besar pesawat berhasil ditemukan. Untuk itu, 6 kapal SAR sudah ditugaskan melakukan penyisiran di radius 2 mil laut sekitar lokasi penemuan bagian ekor pesawat.

"Sekiranya nanti 6 kapal SAR yang di lokasi itu sudah menemukan bodi yang besar maka untuk mengangkat benda-benda besar itu, selain gunakan crane, juga menggunakan subsurface vehicle, yaitu alat yg mampu mengangkat benda sampai 200 ton. Sekarang alatnya sudah di Batam. Diminta mendekat," jelas Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo usai meninjau posko evakuasi.

Pada hari kesebelas ini, ekor pesawat ditemukan di sektor tambahan kedua. Penemuan ini dipastikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo. Soelistyo menjelaskan, tim pencari yang memiliki kemampuan pencarian objek bawah laut sejak malam terus melakukan pencarian. Sekitar pukul 05.00 WIB, Kapal Geosurvei melaporkan ke Basarnas terkait temuan objek di dasar laut.

Kemudian ditemukan dengan side-scan sonar dimensi objek 10 x 5 x 3 meter. Lalu gambar dikonfirmasi dengan eco sounder sekitar pukul 08.00 WIB.

Setelah itu, Robotic Otomatic Vehicle (ROV) diminta untuk terjun dan melihat dari dekat objek ke-12 yang telah ditemukan itu. Setelah di potret, ada tanda khusus yang menunjukan objek itu adalah bagian ekor pesawat.

Pukul 10.30 WIB Soelistyo mendapat gambar fotonya. Di mana terdapat tulisan 'AX' dan 'Air'. 2 tulisan itu yang membuat kesimpulan Basarnas bahwa itu bagian dari ekor Pesawat AirAsia QZ8501.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement