REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–-Sebanyak 13 jenazah anak buah kapal (ABK) kapal Korea Selatan Oryong 501 telah teridentifikasi dan siap diserahterimakan pada Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat (9/1) lusa.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dijadwalkan menerima jenazah pada pukul 07.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta.
“Sebenarnya 16 jasad dari total 35 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi ABK Kapal Oryong telah ditemukan. Namun, baru 13 WNI teridentifikasi, " ungkap Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu June Kuncoro Hadiningrat, Rabu (7/1).
Sementara identifikasi ketiga jenazah lainnya, ungkap June, membutuhkan waktu lebih lama karena sampel antemortem didapat dari saudara perempuan saja, sehingga prosesnya lebih sulit. Meski 16 jenazah telah ditemukan, pihak Rusia dan Korea Selatan belum menghentikan proses pencarian.
"Biasanya pencarian akan dihentikan setelah tiga bulan, selain pencarian saat ini kami fokus pada hak-hak yang harus diterima keluarga korban berupa uang," ujar dia.
Selain asuransi, Kemenlu dan perusahaan akan memberikan bantuan sebesar 5.000 - 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 70 juta hingga Rp 130 juta.
Para korban ini hilang setelah kapal penangkap ikan, Oryong 501 tempat mereka bekerja terbalik di sekitar Selat Bering, Rusia akibat cuaca buruk Desember lalu.