REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Surabaya siap menjadi pusat industri kreatif nasional karena memiliki potensi besar yang didukung kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mampu memunculkan berbagai ide kreatif bernilai ekonomis.
"Mimpi saya Surabaya pada waktu dekat bisa menjadi pusat industri kreatif di Indonesia. Lalu perlahan-lahan dapat mendunia," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui di Forward Factory di Gedung Spazio, Surabaya, Rabu (7/1).
Ia menyatakan potensi industri kreatif yang sangat besar di 'Kota Pahlawan' ini didukung oleh banyaknya perguruan tinggi berkualitas di sektor tersebut. Selain itu, juga dipicu perkembangan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang semakin baik khususnya yang bergerak di industri kreatif.
"Dukungan itu sudah ada, tinggal mereka cari wadah untuk mengembangkannya. Sekarang yang mau menangani hal tersebut baru saya temukan di Start Surabaya dan ini bisa jadi 'home base' sekaligus magnet anak muda agar mereka dapat belajar," ujarnya.
Ia optimistis upaya tersebut bisa meningkatkan kontribusi sektor industri kreatif di Surabaya menjadi 100 persen dari total perkembangan industri dibandingkan kondisi saat ini yang menyumbang 80 persen. Apalagi, kini Surabaya memiliki kekuatan di bidang teknologi informasi.
"Kami berharap perkembangan industri kreatif ini tidak hanya perfilman tapi lebih kepada teknologinya. Bukan sekadar animasi seperti memunculkan Batman atau Superman ke publik melainkan menemukan teknologi bagaimana misalnya Superman bisa terbang," katanya.
Dari sisi pemerintah, tambah dia, sampai sekarang dukungan kepada pelaku industri kreatif sangat beragam. Akan tetapi hal tersebut tidak selalu diwujudkan dengan menyalurkan dana khusus dari sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Dukungan pemerintah tidak harus dengan mengucurkan dana dari APBD. Namun, kebersamaan antara pelaku industri dan pemerintah serta kekompakan dengan masyarakat adalah kunci kesuksesan dari pengembangan industri ini," katanya.