Rabu 07 Jan 2015 10:05 WIB

Kondisi Jenazah Air Asia Sudah Sulit Dikenali

Tim pencari pesawat Air Asia QZ8501 di Pangkalan Bun, Senin (5/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tim pencari pesawat Air Asia QZ8501 di Pangkalan Bun, Senin (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Dua jenazah korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang baru dievakuasi, kondisinya sangat memprihatinkan dan sudah sangat sulit dikenali secara fisik. "Kondisi jenazah sudah sangat sulit dikenali karena mengalami pembusukan lanjut," kata Koordinator Tim DVI Mabes Polri di Pangkalann Bun, Komisaris Besar Polisi dr Hariyanto di Pangkalan Bun, Rabu (7/1).

Sekitar pukul 09.00 WIB, dua jenazah perempuan dewasa yang baru ditemukan sudah dikemas di RSUD Sultan Imanuddin dan diberangkatkan ke Landasan Udara Iskandar untuk diterbangkan menuju Surabaya.

Satu jenazah telah dievakuasi ke rumah sakit pada Selasa sore dan disimpan di lemari pendingin (cold storage) jenazah. Satu jenazah lainnya baru tiba Rabu pukul 02.00 dini hari karena harus dievakuasi melalui kapal dan diturunkan di Pelabuhan Panglima Utar karena evakuasi menggunakan helikopter tidak bisa dilalukan akibat cuaca buruk.

Tim DVI di RSUD Sultan Imanuddin hanya mendata jenis kelamin dan properti yang masih melekat di tubuh jenazah. Kondisi jenazah sehingga petugas lebih hati-hati dalam mengemas jenazah agar tidak rusak selama diterbangkan ke Surabaya.

"Organ yang terbuka sudah banyak rusak dan ada yang sisa tulang, persendian ada yang hilang, jadi kita tinggal bersandar pada tes DNA," ucap Hariyanto.

Hingga Rabu pagi, sudah 39 korban pesawat AirAsia QZ 8501 yang berhasil dievakuasi. Semua jenazah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Pesawat AirAsia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Karimata pada Ahad (28/12) lalu setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura. Saat kejadian, pesawat nahas tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement