Senin 05 Jan 2015 20:27 WIB

Basarnas Sulit Tentukan Lokasi Kotak Hitam

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Tim penyelamat Basarnas
Foto: Dok Basarnas
Tim penyelamat Basarnas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan SAR Nasional sebelumnya menjadikan korban dan kotak hitam sebagai fokus pencarian pada Senin ini (5/1). Namun pencarian lokasi kotak hitam tergolong sulit.

"Yang susah itu menentukan di mana ini barang ini. Tidak mudah," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo melalui konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Basarnas, Senin (5/1).

Pencarian terhadap kotak hitam sudah mengerahkan semua sistem dan alat yang dibutuhkan. Selain itu, lima kapal khusus juga sudah diterjunkan untuk mencari dan memperkirakan lokasi keberadaan kotak hitam tersebut. Tapi memang tidak mudah untuk bisa menemukan sinyal atau ping yang dipantulkan oleh kotak hitam dari pesawat Air Asia QZ 8510 ini.

Soelistyo tidak bisa menyimpulkan apakah kotak hitam tersebut masih mengeluarkan sinyal atau tidak. Akan tetapi, berdasarkan teori kotak hitam dapat memantulkan sinyal atau ping maksimal selama 30 hari. Berdasarkan teori tersebut, Soelistyo meyakini bahwa kotak hitam tersebut masih mengeluarkan sinyal.

"Jadi tentu saya masih beranggapan itu masih, masih mengeluarkan (sinyal)," lanjut Soelistyo.

Selain tantangan dalam menemukan kotak hitam, Soelistyo juga menyatakan arus dalam laut juga menjadi tantangan dalam mengkonfirmasi temuan lima objek di area prioritas sektor merah. Meski hari ini cuaca cukup bersahabat, arus bawah laut masih cukup kuat, yaitu sekitar 2-5 knot.

Kuatnya arus bawah laut ini tidak memungkinkan dilakukannya operasi penyelaman oleh penyelam dalam negeri maupun penyelam Rusia. Selain itu, kuatnya arus bawah laut ini belum memungkinkan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) untuk diturunkan dan mengambil gambar. ROV itu sendiri merupakan alat untuk mendapatkan gambar dari hasil analisis tangkapan marine detector. Hanya saja, ROV baru bisa diturunkan jika kecepatan arus di bawah 1 knot.

Lima objek yang ditemukan itu sendiri memiliki dimensi berbeda-beda. Keempat objek yang lebih dahulu ditemukan memiliki dimensi 9,4 x 4,8 x 0,4 m, 7,2 x 0,9 x 0,5 m, 18 x 5,4 x 2,2 m, dan 12,4 x 0,6 x 0,5 m. Sedangkan untuk satu objek yang baru ditemukan pada 4 Januari lalu berdimensi 9,8 x 1,1 x 0,4 m.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement