Senin 05 Jan 2015 12:27 WIB

CEO Air Asia Sebut Media Malaysia Buat Headline Konyol

Tony Fernandes
Foto: Beawiharta/Reuters
Tony Fernandes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO AirAsia Tony Fernandes geram terhadap media Malaysia yang memuat berita utama atau headline yang dinilainya konyol dan sensasional. Isi berita tersebut tak lain tentang masalah teknis penerbangan AirAsia rute Surabaya-Bandung. 

"Pesawat air asia Indonesia tidak mengalami kerusakan mesin," katanya lewat akun twitter pribadinya yang diunggah pada Ahad malam (4/1). 

Ia sedikit menjelaskan dugaan kerusakan pada Auxiliary Power Unit (APU) tidaklah benar. Ia menegaskan APU hanya butuh dinyalakan ulang di darat. 

APU adalah alat yang berada di bagian belakang pesawat yang berfungsi memastikan adanya daya bagi sistem elektrik dan pneumatic saat pesawat berada di darat dan sebelum mesin utama menyala. 

Tony pun menyakini fakta tentang insiden yang dialami Air Asia akan terungkap seiring berjalannya waktu. Yang terpenting baginya adalah keluarga para korban. 

"Banyak berita sensasional tentang AirAsia. Kami tetap diam dan kami hanya fokus pada keluarga (korban). Satu per satu fakta akan keluar dan akan memperjelas semuanya," kata Tony. 

Ia juga meminta agar jajaran staf Air Asia tetap tenang dan bekerja secara profesional serta tak terpengaruh dengan perkembangan pemberitaan. 

"Untuk semua staf sya, tetap kuat, tetap fokus. Tunjukkan pada dunia kenapa kita bisa menjadi maskapai terbaik selama enam tahun terakhir. Saya cinta kalian semua," katanya. 

Sebelumnya, sejumlah media Malaysia sebelumnya memberi judul artikelnya antara lain 'Bandung-Bound Airasia Flight Stalls Before Take-Off'. 

Penerbangan Air Asia QZ7633 itu mengalami insiden mesin mati setelah pesawat melaju 2-3 meter untuk lepas landas. Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Air Asia Indonesia Sunu Widyatmoko mengakui QZ7633 penerbangan Surabaya-Bandung harus kembali ke apron atau return t apron (RTA) karena masalah teknis. 

Menurut Sunu, pesawat jenis Airbus A320-200 yang mengangkut 161 penumpang itu mengalami auto shutdown pada APU sesaat sebelum lepas landas. Pilot membawa pesawat kembali ke apron untuk pemeriksaan lanjutan demi keamanan penumpang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement