Senin 05 Jan 2015 01:23 WIB

BPPT Optimistis Kapal Baruna Jaya I Temukan Bangkai Pesawat Air Asia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Kapal Baruna Jaya I-BPPT sedang melaksakan Operasi Side Scan Sonar dan Multibeam Echo Sounder guna mencari pesawat AirAsia di dasar laut, Jumat (2/1).
Foto: dok, BPPT
Kapal Baruna Jaya I-BPPT sedang melaksakan Operasi Side Scan Sonar dan Multibeam Echo Sounder guna mencari pesawat AirAsia di dasar laut, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Riset Baruna Jaya I (BJ I) adalah wahana yang bisa digunakan untuk bermacam keperluan terutama untuk mencari objek bawah laut seperti kapal atau pesawat tenggelam.

Selain itu, kapal ini juga bisa membantu pemasangan alat deteksi tsunami maupun untuk survei potensi kekayaan alam di dasar laut.

"Sebenarnya fungsi BJ I  banyak. Ini  tergantung alat yang dimiliki dan misi yang diemban," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Unggul Priyanto di Jakarta, Ahad (4/1).

Menurutnya keunggulan Kapal Baruna Jaya terletak pada peralatan yang dimiliki seperti multibeam di dasar laut.  Sehingga jika ada bangkai  kapal, bisa diprediksi dengan alat ini. Kapal ini juga dilengkapi dengan magneto untuk memastikan logam atau gundukan biasa. 

"Selain  itu dalam hal ini Baruna Jaya  bekerjasama dengan perusahaan swasta yang memiliki ROV untuk membantu memastikan prediksi posisi reruntuhan pesawat AirAsia," katanya.

Unggul menjelaskan diikutsertakannya Kapal BJ I atas perintah Presiden RI Joko Widodo. Selain itu ekspedisi BJ I  juga sebagai bentuk partisipasi BPPT dalam memberikan solusi teknologi, dan investigasi mengenai lokasi jatuhnya pesawat AirAsia.

Saat ini, lanjutnya,  awak BJ I terus berusaha menemukan reruntuhan pesawat AirAsia. Lokasi yang ditentukan Basarnas sudah banyak kapal yang melakukan pencarian, makanya BJ I  berinisiatif untuk menuju lokasi operasi baru.

"Mudah-mudahan tidak lama lagi kita bisa menemukan obyek yang sedang dicari. Ini sangat penting," ujar Unggul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement