Ahad 04 Jan 2015 16:11 WIB

Arus di Dasar Laut Kuat, Penyelam Sulit Cari Korban Air Asia

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, cuaca menjadi salah satu kendala tidak maksimalnya kinerja tim evakuasi Pesawat Air Asia QZ8501. Menurut Soelistyo, tadi pagi, cuaca sempat membaik dan penyelam pun sempat diturunkan.

"Saya mencoba menurunkan dua penyelam pelopor, bisa turun ke dasar 30 meter, tapi visibility nol, hanya bisa tahu di dasar ini adalah lumpur," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/1).

Selain itu, lanjut Soelistyo, cuaca yang kurang bersahabat di area pencarian, membuat alat yang ada kurang bisa bekerja maksimal. Salah satunya adalah ROV (Remotely Operated Vehicle), yaitu alat yang bisa merekam gambar atau objek di bawah air.

"Karena arus saya katakan tiga sampai lima knot. ROV bisa bekerja di bawah satu knot, pastinya 0,8 knot," ujarnya.

Meski begitu, jika cuaca sudah membaik dan memungkinkan, ia mengatakan, penyelam akan segera diturunkan.

Sebelumnya, Soelistyo mengatakan, sekitar pukul 08.21 WIB tadi pagi, cuaca di area pencarian sempat lebih baik dibanding kemarin.  

Sementara saat ini, Soelistyo mengatakan, area pencarian di laut sedang dilanda hujan deras sehingga gelombang naik. Kondisi tersebut membuat sembilan kapal yang sudah berada di wilayah pencarian dengan sekitar 84 penyelam belum bisa untuk melakukan penyelaman ulang.

"Saat ini upaya penyelaman dengan kondisi yang seperti itu dihentikan sementara, kemudian diupayakan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle, alat untuk merekam gambar di bawah air) oleh salah satu kapal di antara tim gabungan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement