REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan SAR Nasional (Basarnas) menurunkan penyelam dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 di perairan Selat Karimata, pada Ahad (4/1) pagi.
Para penyelam dilengkapi alat pendeteksi logam untuk memastikan jika dua objek besar yang ditemukan beberapa hari lalu adalah benar badan pesawat Air Asia.
Dalam operasi pencarian hari ke-8, Basarnas menyiapkan para penyelam di KRI Banda Aceh yang akan diturunkan di perairan Selat Karimata sektor 5, sejak pukul 08.30 WIB.
Tim pertama yang diturunkan bertugas untuk mencari posisi pasti badan pesawat Air Asia, dengan menggunaan pendeteksi logam.
Setelah tim searching bisa menemukan lokasi pasti benda yang diduga badan pesawat, selanjutnya akan diturunkan tim observasi yang akan memberikan gambaran kondisi bawah laut. Setelah itu, baru akan diturunkan tim yang akan melakukan evakuasi jenazah korban.
Seperti diketahui, Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan telah ditemukan dua objek besar yang diduga badan pesawat Air Asia di perairan Selat Karimata.
Untuk memperjelas, Basarnas kemudian meminta kapal Mahakarya Geo Survey (MGS), Kapal Baruna Jaya dan Kapal milik Singapura RSS Persistence untuk bergerak ke lokasi dan membantu pencarian.
Hasilnya pada Jumat (2/1) malam pukul 23.40 WIB, tiga buah kapal yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi sasaran objek di bawah permukaan laut, berhasil mendeteksi dua objek besar yang kemudian dipastikan sebagai pesawat AirAsia QZ8501.
"Satu objek yang berhasil dideteksi dalam tiga dimensi berukuran 9,2 x 4,6 x 0,4 meter. Sementara satu objek lagi yang dideteksi dalam dua dimensi berukuran 7,2 x 0,5 meter," katanya, Sabtu (3/1).
Ikuti Whatsapp Channel Republika