Sabtu 03 Jan 2015 14:40 WIB

BPPT Siapkan Alat Panggil Sinyal Black Box Pesawat Air Asia

Kapal Baruna Jaya I-BPPT sedang melaksakan Operasi Side Scan Sonar dan Multibeam Echo Sounder guna mencari pesawat AirAsia di dasar laut, Jumat (2/1).
Foto: dok, BPPT
Kapal Baruna Jaya I-BPPT sedang melaksakan Operasi Side Scan Sonar dan Multibeam Echo Sounder guna mencari pesawat AirAsia di dasar laut, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) telah menyiapkan alat untuk memanggil sinyak black box pesawat Air Asia QZ 8501. Hal terserbut dilakukan menyusul ditemukannya badan pesawat di perairan Selat Karimatan

"Kami sudah menyiapkan Pinger Locater. Kami masih menunggu kabar dari tim di KR Baruna Jaya I yang sudah berada di laut untuk mengirimkan alat tersebut," kata Deputi Kepala BPPT Ridwan Djamaluddin di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1).

Ridwan mengatakan Pinger Locater akan diterjunkan ke laut kemudian mengirimkan sinyal ke black box pesawat AirAsia. Peralatan di black box kemudian akan menjawab sinyal panggilan Pinger Locater, sehingga diketahui lokasinya.

BPPT telah menemukan objek di dasar laut yang diduga bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, sejak Kamis (1/1).

"Peralatan kami mendeteksi objek di dalam laut yang tampaknya bukan objek alam. Harapan optimis kami itu adalah bangkai pesawat yang jatuh," katanya.

Ridwan mengatakan posisi terduga bangkai pesawat terdeteksi di koordinat 3 derajat 52 menit 9.44 detik Lintang Selatan dan 110 derajat 35 menit 11.06 detik Bujur Timur di kedalaman 29 meter hingga 30 meter. Objek yang terdeteksi memiliki ketinggian sekitar tiga meter.

Ridwan mengatakan pada Kamis tim BPPT hanya bisa melakukan survei selama lima jam karena tim gabungan pencarian dan penyelamatan menemukan puing dan jenazah korban. Baru pada Sabtu pagi, survei BPPT kembali dilanjutkan untuk mendeteksi lebih jauh.

"Harapan kami, survei hari ini betul-betul mengonfirmasi bahwa itu adalah bangkai pesawat yang jatuh. Hingga siang ini belum ada kabar dari tim yang sedang berada di laut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement