Jumat 02 Jan 2015 22:29 WIB

Jenazah Korban Pesawat Air Asia QZ 8501 Mulai Sulit Diidentifikasi

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 yang dibawa Helikopter USS Sampson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1). (Republika/Agung Supriyanto)
Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 yang dibawa Helikopter USS Sampson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim SAR gabungan dan Disaster and Victim Identification (DVI) berlomba dengan waktu dalam mencari dan mengidentifikasi korban-korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8510.

Sebab jika jenazah korban terlalu lama berada di dalam laut dikhawatirkan akan semakin rusak, sehingga makin menyulitkan pencarian dan idenfikasi.

Kepala Bagian Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan ada beberapa jenazah yang sudah mengalami kerusakan. Namun saat ini proses identifikasi masih berjalan lancar.

"Ya sudah beberapa hari sudah mengalami pembusukan," kata, Jumat (2/1).

Awi mengaku hal ini mempersulit proses pengidentifikasian. Namun proses identifikasi masih dapat dilakukan dengan memeriksa gigi dan sidik jari jenazah. Selain itu juga proses identifikasi dengan pencocokan data Ante Mortem.

Ante Mortem merupakan kegiatan profiling yakni menyiapkan data orang, seperti rekam medis, sidik jari, termasuk ciri-ciri fisik seperti tahi lalat, tato dan tanda-tanda khusus di tubuh lainnya.

Berikutnya semua data sekunder dari Ante Mortem ditindaklanjuti di postmortem. Data keluarga korban sangat dibutuhkan untuk mengetahui identitas korban secara pasti. Hal ini untuk memastikan jenazah yang ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement