Jumat 02 Jan 2015 22:09 WIB

Keluarga Warga Prancis Belum Serahkan Data Ante Mortem

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
 Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 yang dibawa Helikopter USS Sampson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Petugas Basarnas mengevakuasi jenazah kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 yang dibawa Helikopter USS Sampson di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah, Jumat (2/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Disaster and Victim Identification (DVI) hingga saat ini belum menerima data ante mortem warga Prancis, yang merupakan penumpang pesawat Air Asia QZ 8501.

Kepala Bagian Humas Polda Jawa Timur Awi Setiyono mengatakan keluarga Remi Emmanuel Plesel yang merupakan warga Prancis berada di Kepulauan Karabia. Ante Mortem atau data jenazah sebelum meninggal, yang diperlukan tim identifikasi untuk mencocokkan dengan data korban sangat diperlukan untuk identifikasi jenazah.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Interpol untuk meminta Ante Mortem dari keluarga korban, satu dua hari mungkin akan kita terima," kata Awi dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Jumat (2/1).

Sesuai laporan terakhir sudah ada 161 keluarga korban menyerahkan antemortem, dan masih kurang satu keluarga yang belum menyerahkan. Remi merupakan flight officer yang mendampingi Pilot Kapten Irianto dalam penerbangan QZ8501.

"Masalah teknis aja, tapi identifikasi masih bisa berjalan," kata Awi.

Awi juga mengatakan sementara contoh DNA keluarga korban yang sudah diterima Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur sampai saat ini sebanyak 128 DNA dari total 162 penumpang AirAsia atau kurang 24 contoh DNA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement