REPUBLIKA.CO.ID, ANTARA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan rokok merupakan penyumbang tingkat kemiskinan terbesar setelah beras di provinsi ujung Barat Indonesia tersebut.
"Jika Pemerintah Aceh menyubsidi rokok dan beras, maka tingkat kemiskinan Aceh langsung turun drastis," kata Kepala BPS Aceh, Hermanto, di Banda Aceh, Jumat.
Hermanto menyebutkan tingkat kemiskinan Aceh hingga September 2014 mencapai 16,98 persen. Atau dari lima juta lebih penduduk Aceh, 837 ribu orang di antaranya berada di bawah garis kemiskinan.
Ia menyebutkan dari sejumlah komoditi penyumbang tingkat kemiskinan, beras berada di posisi tertinggi. Beras memberi andil tingkat kemiskinan sebesar 34,73 persen untuk masyarakat perkotaan dan 41,25 persen untuk perdesaan.
Sedangkan rokok, kata dia, berada di urutan dua dengan andil 14,10 persen untuk perkotaan dan 12,19 persen untuk masyarakat perkotaan. Sementara, komoditi lainnya ikan, gula pasir, cabai, dan lainnya memberi andil antara 2,28 persen hingga 8,56 persen.
"Jadi, untuk mengurangi tingkat kemiskinan ini, pemerintah daerah di Aceh perlu menggencarkan kampanye antirokok. Rokok bukan hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga memiliki andil memiskinkan masyarakat," kata dia.