REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan sebenarnya sudah menyiapkan ambulans sejak kabar pesawat Air Asia QZ8501 hilang kontak pada Ahad (28/12). Namun, lokasi penempatan ambulans sengaja disembunyikan untuk menjaga perasaan korban.
Ia mengatakan ambulans itu disiapkan sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam penanganan korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501.
Risma meminta bantuan ambulans dari Pemkot Surabaya tidak dikonotasi negatif. Dia menjelaskan, ambulans tersebut disiagakan tidak hanya untuk kemungkinan terburuk, tetapi juga kemungkinan terbaik.
"Kita semua tidak tahu kemungkinan yang bisa terjadi. Kalau ada korban yang selamat tentu harus cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit. Untuk itulah kami tetap siaga," ujarnya, Kamis (1/1).
Wali kota sebelumnya memimpin doa bersama di acara "Car Free Night" atau peringatan pergantian tahun di Taman Bungkul, Rabu (31/12) malam, atas peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501. Ia juga berharap agar keluarga yang kini sedang berduka dan yang ditinggalkan diberi kekuatan.
Wali kota juga menekankan agar tahun baru 2015 kali ini bisa mengawali sesuatu yang lebih baik di Surabaya. "Semoga bencana tidak ada lagi di Surabaya dan korban tidak dari warga Surabaya," katanya.