REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan investigasi mencari penyebab kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Anggota KNKT Capt. Toos Sanitioso mengatakan KNKT belum menemukan Black Box pesawat Air Asia QZ8501.
"Posisi saya sama dengan kalian semua, saya belum tahu berkembangan proses pencarian," kata Toos, Kamis (1/1).
Toos mengatakan hari ini Ketua KNKT mulai kembali ke Jakarta untuk mengkoordinasikan proses investigasi. Toos mengatakan segala proses investigasi akan dilakukan secara sainstifik. Setiap kemungkinan akan dicek.
Jika berhasil ditemukan black box akan dibaca di Indonesia. Apabila selama ini pembacaan black box dilakukan di Perancis, untuk kasus AirAsia QZ8510 akan dibaca di Indonesia, karena saat ini KNKT telah memiliki alat pembaca black box.
"Kita kan sudah punya alatnya, jadi tidak harus dibawa ke Perancis," jelasnya.
Voice recorder dari black box sendiri akan ditampilkan ke publik 3 bulan setelah ditemukan. Namun hingga saat ini petugas KNKT maupun seluruh tim yang berada di lapangan masih berusaha keras untuk menemukan black box tersebut, badan pesawat serta jenazah penumpang lainnya.