Kamis 01 Jan 2015 12:50 WIB

Singapura Kirim Alat Pendeteksi Bawah Laut

Rep: c85/ Red: Esthi Maharani
 Anggota BASARNAS dibantu anggota TNI AU memindahkan jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia dari helikopter BASARNAS di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk dibawa ke RSUD Sultan Imanudin, Rabu (31/12). (Antara/Fanny Octavianus)
Anggota BASARNAS dibantu anggota TNI AU memindahkan jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia dari helikopter BASARNAS di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, untuk dibawa ke RSUD Sultan Imanudin, Rabu (31/12). (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 turut mengungdang perhatian dunia. Negara tetangga Singapura pun turut membantu proses pencarian dan evakuasi dengan mengirimkan satu pesawat Hercules yang mengangkut dua set alat pensurvei yang bisa memberikan gambaran kondisi bawah laut. 

"Mereka membawa dua set alat Autonomus underwater vehicle (AUV). Alat pendeteksi bawah laut. Jadi bisa digunakan langsung dari kapal," jelas Koordinator Misi SAR Sunarnowo Sandi, Kamis (1/1).

Alat ini, lanjut Sunarbowo, mampu mendeteksi hingga kedalaman 100 meter, dengan lebar sapuan 100 meter. Dengan perlengkapan double side beam sonar. 

"Alat ini diharapkan mampu menangkap sinyal lemah ELT di bawah laut. Menyebar suara pantulan sinar, ataupun benda. Bisa permukaan laut ataupun bangkai pesawat. Bisa membedakan antara dasar laut ataupun logam kalau logam warna berbeda," lanjutnya. 

Alat ini nantinya akan dipasang di kapal RSS Persistence milik Singapura yang sudah berada di perairan Laut Jawa. Ke depan, teknologi canggih ini diharapkan mampu mempercepat proses pencarian badan pesawat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement