Rabu 31 Dec 2014 12:04 WIB

Basarnas: Hampir 80 persen Kekuatan Sudah Masuk Daerah Evakuasi

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
  Deretan mobil ambulan yang disiapkan untuk mengangkut jenazah  penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (31/12).
Foto: AP/Trisnadi
Deretan mobil ambulan yang disiapkan untuk mengangkut jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memaksimalkan proses pencarian dan evakuasi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501, Badan SAR Nasional (Basarnas) menghapus semua sektor pencarian yang sebelumnya telah ditentukan. Basarnas hanya menekankan pencarian korban di dua sektor saja.

"Hampir 80 persen kekuatan sudah masuk di daerah evakuasi," terang Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo melalui konferensi pers yang diselenggarakan di kantor Basarnas, Rabu (31/12).

Untuk proses pencarian dan evakuasi korban, Basarnas mengerahkan dua unsur, yaitu udara dan laut. Untuk unsur udara, Basaenas dibantu dengan TNI dan Polri telah menyiapkan 17 helikopter. 

Selain itu Basarnas dan semua instansi di bawah komandonya juga menyediakan sembilan pesawat yang sewaktu-waktu bisa digerakkan untuk pencarian dan evakuasi.

"Saat ini belum bergerak karena cuaca buruk," lanjut Soelistyo.

Soelistyo menyatakan, ketinggian gelombang di area pencarian pagi tadi mencapai 2-3 meter. Selain itu, hujan deras juga masih belum mereda hingga konferensi pers dilangsungkan. 

Setelah cuaca mendukung, basarnas akan segera membawa jenazah yang saat ini disimpan di kapal menuju Pangkalan Bun.

Soelistyo menambahkan, Basarnas juga mengerahkan unsur darat untuk mendukung proses evakuasi. Ia menyatakan sudah ada tim yang bersiaga dan siap untuk menerima jasad dari para korban. Nantinya jajaran Basarnas, TNI dan polri akan membantu proses pengurusan jenazah hingga identifikasi dan pemgiriman ke Surabaya. 

Sebanyak 168 peti jenazah telah disediakan oleh bupati setempat. Basarnas juga telah menyediakan peti jenazah. "Jenazah akan dirawat dan kemudiam dikirim dalam kondisi layak," jelas Soelistyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement