Rabu 31 Dec 2014 07:20 WIB

Warga Gorontalo Kecam Tv One Terkait Tayangan Mayat Mengapung

Tayangan televisi yang tidak sehat untuk ditonton publik.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Agus Bebeng
Tayangan televisi yang tidak sehat untuk ditonton publik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah warga di Kota Gorontalo mengecam televisi swasta nasional Tv One yang menayangkan mayat korban mengapung, diduga korban jatuhnya pesawat Air Asia.

"Televisi swasta harus mawas diri. Jangan bangga menyiarkan gambar seperti itu, kami yang nonton justru trauma. Kami saja yang bukan keluarga korban trauma melihat tayangan itu, bagaimna dengan keluarga korban?," kata seorang warga, Syafruddin (65), Selasa (30/12) kemarin.

Ia juga mengkritik reporter televisi yang cenderung memaksa keluarga korban untuk mengungkapkan kepedihan hati yang dialami.

"Media kadang menghibur, kadang mendidik, tapi belakangan sepertinya sering membuat keadaan menjadi tidak lebih baik atau justru merusuh," katanya.

Warga lainnya, Rosyid (37) menilai tayangan televisi saat terjadinya peristiwa atau tragedi seringkali kebablasan.

"Media harusnya bisa mengontrol setiap tayangannya. Tayangan semenit saja dampaknya luar biasa, apalagi jika diulang-ulang," ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat memang butuh informasi yang cepat tapi bukan berarti unsur edukasi dan etika siaran menjadi berkurang.

Dia mengaku mulai mengurangi waktu untuk menonton tayangan dua televisi swasta yang dinilainya tidak berbobot dalam menayangkan gambar tesebut. Dia berharap Komisi Penyiaran Indonesia dan Dewan Pers mengambil langkah untuk menyadarkan media agar tidak menayangkan gambar meresahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement