REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat, yang mirip serpihan pesawat. Benda itu ditemukan oleh seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Ahad (28/12).
"Tadi malam anggota kami di Beliyu mendapat informasi, katanya ada nelayan yang bernama Kaha yang melihat benda seperti sepihan pesawat pada Ahad sekitar pukul 08.00 WIB, namun nelayan itu tidak tahu benda apa dan melaporkannya ke Polair di Belinyu," ujar Kabag Bin Ops Polair Babel AKBP Adi Nugraha, Selasa (30/12).
Ia mengatakan benda seperti serpihan yang ditemukan oleh nelayan itu berbentuk segi empat dengan panjang sekitar 4 meter dan lebar 1 meter. Selain itu pada ujung benda tersebut terdapat serabut.
"Pada benda itu di ujung bagian atas berwarna merah, bagian tengah berwarna silver dan ujung bagian bawah berwarna merah. Benda itu dia temukan pada saat dalam perjalan pulang menangkap ikan di perairan Pulau tujuh," ujarnya.
Adi mengataka, karena nelayan itu tidak mengetahui persis benda tersebut dan menganggap benda itu tidak menarik, maka benda yang sempat ditemukannya tidak dibawa pulang.
"Nelayan itu sempat melaporkan ke bosnya kalau menemukan serpihan benda yang aneh tersebut. Lalu bos nelayan itu memberi tahu kalau pagi tadi ada pesawat yang hilang dan kemudian melaporkannya ke Pos Polair di Belinyu," katanya.
Seperti diketahui, AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.
Pesawat tersebut membawa sebanyak 155 orang penumpang, dimana 16 orang di antaranya adalah anak-anak dan seorang bayi.
Pesawat berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan sejak itu terus mengikuti jalur penerbangan yang sebelumnya telah ditetapkan.
Pada pukul 06.12 WIB pesawat masih terlacak di ATC Jakarta dengan ketinggian 38.000 kaki dan pada pukul 06.18 WIB hilang pantauan dari radar dan dinyatakan hilang.