REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana mencanangkan program rumah sakit berbasis obat tradisional atau yang dapat memberikan layanan kesehatan dengan obat tradisonal.
"Nanti rencananya pelaksanaannya akan dibiayai dengan dana keistimewaan," kata Kepala Sub Bagian Pengembangan Kesejahteraan Rakyat Bappeda DIY, Abu Yazid di Yogyakarta, Selasa (30/12).
Menurut dia, wacana pengembangan rumah sakit berbasis obat tradisional itu dimunculkan disamping untuk menghadirkan pengobatan alternatif bagi masyarakat, juga bertujuan menonjolkan kekayaan obat-obatan dengan bahan baku alam.
"Semangatnya adalah kembali ke "nature". Apalagi dengan bahan baku yang terdapat di alam kita bisa langsung menggunakan dan lebih murah," kata dia.
Menurut dia, alasan pencanangan rumah sakit berbasis obat tradisional akan dibiayai dengan dana keistimewaan karena bersinggungan dengan pelestarian obat-obatan tradisional sebagai salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Yogyakarta.
Adapun rumah sakit mana saja yang akan ditunjuk serta besaran alokasi pendanaanya masih dalam tahap pembahasan. "Dalam pemanfaatan dana keistimewaan kami berpikiran kenapa tidak mengambil langkah untuk mengembangkan itu," kata dia.
Meski demikian, menurut dia, dalam implementasinya akan dikembangkan serta melalui kajian lebih lanjut antara Pemda DIY dengan berkoordinasi bersama tim kedokteran.
"Untuk lebih modern-nya nanti tentu memerlukan pengembangan lebih lanjut dari tim di bidangnya," kata Abu Yazid.