Senin 29 Dec 2014 18:03 WIB

Danlanud Adisucipto Gelar Doa Bersama Bagi Pilot Air Asia QZ 8501

Rep: c 67/ Red: Indah Wulandari
Keluarga penumpang Air Asia QZ 8501 menanti dengan cemas di Bandara Juanda, Surabaya, Ahad (28/12).
Foto: Reuters
Keluarga penumpang Air Asia QZ 8501 menanti dengan cemas di Bandara Juanda, Surabaya, Ahad (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Sosok pilot pesawat Air Asia QZ 8501 sangat dikenang di kalangan penerbang lulusan Sekolah Penerbang di Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta. Kabar hilangnya mantan pilot pesawat tempur itu pun membuat koleganya menggelar doa bersama.

Danlanud Adisucipto, Yogyakarta Yadi I Sutanandika mengaku akan mengadakan doa bersama di rumah orang tua Irianto di Yogyakarta serta Lanud Adisucipto.

Lantaran di sekolah penerbangan (Sekbang) tersebut, Irianto merupakan angkatan ke-30. "Jadi Pak Irianto kakak angkatan, kalau saya angkatan 36," katanya, Senin (29/12).

Irianto, kata Yadi, masuk ke Sekbang pada tahun 1983. Pada tahun yang sama Irianto juga lulus dari Sekbang.

Ia menambahkan, Irianto merupakan penerbang F-5. Terakhir kali Yadi bertemu dengan Irianto pada tahun 2012 saat reuni penerbang F-5.

Namun, kata Yadi, ayah dua anak tersebut setelah menyelesaikan masa ikatan dinasnya selama 10 tahun, pada tahun 1993 memutuskan untuk pensiun dini. Irianto tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

"Jadi saat pensiun dini, Irianto berpangkat Letnan Satu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement