Senin 29 Dec 2014 17:23 WIB
AirAsia hilang

Garuda Siapkan Helikopter Bantu Pencarian Air Asia QZ8501

 Petugas bandara Changi memegang tanda nomor penerbangan maskapai Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura, Ahad (28/12). (Reuters/Edgar Su)
Petugas bandara Changi memegang tanda nomor penerbangan maskapai Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura, Ahad (28/12). (Reuters/Edgar Su)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan belasungkawa atas insiden pesawat AirAsia QZ8501 yang resmi dinyatakan hilang pada Minggu (28/12) pagi.

"Kami atas nama manajemen dan karyawan menyampaikan rasa prihatin yang sangat dalam atas hilang kontaknya pesawat AirAsia," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo dalam jumpa pers di Garuda City Center Cengkareng, Tangerang, Senin.

Arif yang juga Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengatakan pihaknya menawarkan bantuan helikopter untuk membantu pencarian. "Ada anggota kami yang sudah menyiapkan helikopter jika diperlukan untuk membantu proses pencarian," katanya.

Arif menuturkan, atas nama INACA pula, pihaknya langsung mengontak maskapai penerbangan asal Malaysia itu melalui sambungan telepon segera setelah insiden itu terjadi. Pihaknya prihatin dan berdoa semoga pesawat yang membawa 155 penumpang, termasuk enam warga negara asing dan tujuh kru pesawat itu segera ditemukan.

"Kami berdoa mudah-mudahan pesawat itu segera ditemukan dan kita berharap ke depannya lebih baik," katanya.

Sebelumnya, pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi setelah pilot meminta naik ketinggian untuk menghindari cuaca buruk. QZ8501 merupakan jenis Airbus A320-200 dengan nomer registrasi PK-AXC dan dipiloti oleh Kapten Iriyanto yang telah memiliki 20.500 jam terbang.

Hingga saat ini, pencarian terus dilakukan dengan fokus pencarian di sekitar perairan antara Bangka Belitung dan Kalimantan Barat. Fokus pencarian itu berdasarkan titik koordinat pesawat terakhir yang terlacak oleh ATC Bandara Soekarno-Hatta sebelum hilang kontak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement