REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau Crisis Center Terminal II Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur. Ia bertemu dengan para keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia pada Ahad (28/12) kemarin.
Dalam kesempatan ini, JK pun menegaskan pemerintah akan bekerja keras menemukan pesawat AirAsia.
"Semua peralatan yang kita punyai kita kerahkan. Presiden sudah perintahkan kerja keras agar dapat mencapai. Ini tentu upaya manusia, Tuhan tentu akan memberikan petunjuk yang baik," kata JK di depan para keluarga korban di Crisis Center Terminal II Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/12).
Dalam upaya pencarian ini, kata JK, tim operasi pencarian pun terhambat oleh cuaca yang buruk. Namun, lanjutnya, pemerintah akan berupaya keras menemukan pesawat tersebut.
Selain itu, pencarian AirAsia juga terkendala oleh jarak pandang yang terbatas. Sehingga, katanya, diperlukan peralatan yang lebih canggih untuk membantu mendeteksi lokasi jatuhnya pesawat.
"Karena itu kerjasama kita dengan pihak luar negeri akan lebih cepat lagi. Semua kapal-kapal, SAR, helikopter semua sudah berada di tempat itu, maka percaya lah," kata JK.
JK mengatakan, hari ini pemerintah telah mengerahkan seluruh kekuatannya melakukan operasi pencarian. Sebanyak 30 kapal laut serta sekitar 15 pesawat turut diturunkan. Bahkan, sejumlah negara tetangga turut memberikan bantuannya.
"Kita ga bisa menambah banyak karena bahaya juga kalau itu terlalu banyak pesawat bersamaan berada di wilayah itu," jelas JK. Ia pun kembali menyatakan rasa simpatinya dan memberikan harapan ditemukannya pesawat AirAsia kepada seluruh keluarga korban.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh para keluarga korban untuk melakukan tanya jawab dengan wapres dan pejabat terkait. Banyak dari mereka yang mengeluhkan lambannya penemuan pesawat AirAsia serta kurangnya informasi yang disampaikan kepada para keluarga korban.
Kunjungan Wapres ke Bandara Juanda ini turut didampingi oleh Puan Maharani, menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Ignatius Jonan, menteri Perhubungan. Selain itu, Bos AirAsia, Tony Fernandez, juga tampak hadir dalam kunjungan ini.
Seperti diketahui, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 mengalami hilang kontak dengan menara ATC. Pesawat berjenis Airbus A320-200 ini membawa 162 penumpang dengan rute Surabaya-Singapura.
Sebanyak 156 diantaranya merupakan WNI, 3 warga negara Korea Selatan, satu warga negara Prancis, satu warga negara Malaysia, dan satu warga Singapura.