Senin 29 Dec 2014 16:59 WIB
AirAsia hilang

Air Asia QZ8501 tak Sebut Cuaca Buruk Saat Izin Naik ke 38 Ribu Kaki

Rep: c81/ Red: Mansyur Faqih
Papan informasi penerbangan di Bandara Changi Singapura menunjukkan tanda 'tanya maskapai' untuk Air Asia QZ 8501 Surabaya-Singapura
Foto: AP
Papan informasi penerbangan di Bandara Changi Singapura menunjukkan tanda 'tanya maskapai' untuk Air Asia QZ 8501 Surabaya-Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Airnav Indonesia mengungkapkan, saat meminta izin untuk menaikan level ketinggian, pesawat Air Asia QZ8501 tidak megatakan jika hendak menghindari cuaca buruk. Namun, itu merupakan permintaan standar yang biasa diminta para pilot.

"Pesawat tidak pernah menyatakan meminta naik karena cuaca, hanya request high level ke 38 ribu kaki ke ATC. Sebenarnya Itu juga permintaan yang normal dan standar," kata Direktur Safety dan Standard Airnav Indonesia Wisnu Darjono di Kantor Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/11).

Namun, ATC meminta Air Asia menunggu karena melihat air lalu lintas pesawat yang ada di sekitarnya. Lima menit setelah meminta izin tersebut, Air Asia langsung hilang kontak dengan ATC. “Lost contact pada pukul 06.17 WIB," kata Wisnu.

Menurutnya, cuaca buruk hanya bisa dilihat oleh pilot melalui radar cuaca di dalam kokpit pesawat. Dengan radar tersebut, kondisi cuaca bisa dilihat dalam radius 100 mil. 

Sementara ATC tidak bisa melihat karena dapat menganggu pandangan lalu lintas udara. "Dengan demikian, seharusnya pilot punya cukup waktu bisa untuk menghindari cuaca," jelasnya.

Wisnu juga tidak menampik jika awan cumolonimbus yang ada saat pesawat Air Asia sedang melintas bisa menyebabkan hilang kontak. Karena awan tersebut merupakan tipikal cuaca yang harus dihindari pesawat. 

Lantara, awan tersebut aktif dan memiliki daya hempasan cukup besar ke atas dan bawah. "Yang pasti awan itu akan dihindari oleh penerbang," paparnya.

Namun, kata Wisnu, hilangnya pesawat yang mengangkut 155 penumpang tersebut belum bisa dipastikan karena faktor cuaca. Sedangkan terkait kondisi pesawat, disebut dalam keadaan baik dan terkalibrasi. 

"Sehingga kita tidak bisa menduga-duga penyebab hilangnya, masih harus menunggu hasil penyelidikan KNKT," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement