Senin 29 Dec 2014 14:06 WIB

AS Resmi Akhiri Misi di Afganistan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Esthi Maharani
Warga Afganistan
Foto: AP
Warga Afganistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Koalisi pimpinan Amerika Serikat resmi mengakhiri misi perang di Afghanistan, Ahad (28/12). Misi berakhir setelah 13 tahun berlangsung.

Sekitar 13 ribu pasukan asing, sebagian besar dari Amerika, akan tetap berada di Afghanistan. Mereka mengemban misi baru bernama "Dukungan Pasti" untuk melatih pasukan keamanan Afghanistan. Militer dan polisi Afghanistan terus berjuang melawan milisi Taliban. 

"Hari ini menandai berakhirnya sebuah era dan dimulainya era baru. Kami akan melanjutkan investasi bagi masa depan Afghanistan," ujar komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) Jenderal AS John Campbell dalam upacara berakhirnya misi di markas ISAF di Kabul, Ahad (28/12).

Sejak 2001, hampir 3.500 tentara asing tewas dalam perang Afghanistan, termasuk 2.200 tentara AS.

"Sekarang, atas pengorbanan luar biasa tentara laki-laki dan perempuan kami, misi perang kami di Afghanistan selesai, dan perang terpanjang dalam sejarah Amerika akan berakhir dengan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Presiden Barack Obama dalam pernyataannya.

Taliban meluncurkan serangan mematikan tahun lalu. Hampir 3.200 warga sipil AFghanistan tewas dalam konflik antara Taliban dengan militer pada 2014. Lebih dari 4.600 militer dan polisi Afghanistan tewas akibat serangan Taliban.

Bagi presiden baru Afghanistan Ashraf Ghani, menjaga wilayah dan mencegah memburuknya kondisi keamanan menjadi prioritas utama.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement