REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan sejumlah kapal dan pesawat telah dikerahkan untuk membantu pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak sejak Ahad (28/12) pagi.
"Kita mengerahkan semuanya untuk segera menemukan. Kita bergerak terus dan semua di bawah koordinasi Basarnas," katanya saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/12).
Indroyono mengatakan kapal TNI Angkatan Laut (AL) yang membantu pencarian adalah dua unit kapal frigate KRI Bung Tomo dan KRI Yos Sudarso serta tiga unit kapal corvette KRI Sultan Hasanuddin, KRI Pattimura dan KRI Sutedi Senaputra.
Selain itu, ikut dikerahkan satu kapal cepat KRI Todak, satu unit kapal Landing Platform Dock (LPD) KRI Banda Aceh, satu unit kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat, dua unit pesawat patroli CN 235, satu unit pesawat Cassa 212 dan dua unit helikopter jenis Bell.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga telah mengirim kapal riset berteknologi sonar, yang memiliki pengalaman dalam mencari jejak pesawat Adam Air yang hilang di Selat Makassar.
Indroyono juga menambahkan adanya tawaran bantuan dari AL Malaysia dan Singapura yang telah menyiapkan sejumlah kapal perang frigate dan corvette, untuk menemukan pesawat berpenumpang 155 orang, yang hilang selama 24 jam ini.
"AL Malaysia telah menyiapkan tiga kapal corvette, yaitu KD Lekiu, KD Lekir dan KD Pahang. Kemudian, AL Singapura, menyiapkan satu kapal frigate, satu kapal corvette dan satu LPD," ujarnya.
Indroyono mengatakan saat ini titik pencarian pesawat Airbus 320-200 itu sedang diperluas, tidak hanya bergantung dari rute awalan terbang sebelumnya, agar proses pencarian berjalan lebih cepat dan pesawat bisa segera ditemukan.
Pada saat yang sama, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Korps Marinir TNI AL juga telah disiagakan untuk mencari pesawat AirAsia QZ 8501.
"Kita siapkan 675 personel untuk melakukan pencarian pesawat AirAsia yang mengalami hilang kontak," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan usai apel Pelepasan Satgas Pencarian Korban Pesawat AirAsia.
Jumlah pasukan Denjaka yang dikerahkan sebanyak 53 orang. Denjaka merupakan pasukan khusus TNI AL, yang terdiri dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) yang dibina di Mako Marinir Cilandak/