REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Badan SAR Nasional (Basarnas) saat ini terus melanjutkan pencairan pesawat AirAsia QZ8501. Fokus pencarian Basarnas adalah sinyal yang dikeluarkan oleh Emergency Located Transmiter (ELT) yang berada di darat dan laut.
"Pencairan saat ini sedang berjalan kembali dan fokus pada sinyal dari pesawat untuk menentukan titik lokasi hilangnya pesawat," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Henry Bambang Sulistyo di Kantor Otoritas Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Senin (29/12).
Ia juga menegaskan bila pencairan pesawat rute Surabaya-Singapura ini telah menerjunkan kekuatan yang maksimal. Lokasi pencairan pun masih di pusatkan pada titik hilangnya kontak pesawat dengan menara pemantau. "Titik lokasi masih di sekitar hilangnya kontak pesawat AirAsia," ujarnya.
Bambang juga meminta kepada keluarga korban untuk tidak percaya pada informasi yang beredar sebelum adanya keterangan resmi dari Basarnas.
"Jangan terpengaruh terhadap informasi yang beredar dan simpang siur kebenarannya. Sebab informasi berasal dari Basarnas," ujarnya.
Diketahui, pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Changi Singapura, Minggu (28/12). Pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB, hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi.
Pesawat dikemudikan oleh kapten Iriyanto dengan membawa penumpang sebanyak 155 orang, dengan 138 orang dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, serta 2 pilot dan 4 orang kru pesawat. Pesawat AirAsia kehilangan kontak diperkirakan di wilayah Tanjung Pandan dan Belitung Timur.