Ahad 28 Dec 2014 13:41 WIB

Longsor di Padalarang, Anak dan Ibu Tewas Tertimbun

Rep: c80/c70/ Red: Indah Wulandari
  Alat berat melakukan proses pengerukan galian tanah di kawasan rawan longsor perbatasan antara Bogor dan Cianjur, Jawa Barat, Jumat (12/12).( Republika/Raisan Al Farisi)
Alat berat melakukan proses pengerukan galian tanah di kawasan rawan longsor perbatasan antara Bogor dan Cianjur, Jawa Barat, Jumat (12/12).( Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG–Bencana longsor terjadi di Kampung Babakan Talang Bawah, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (28/12).

Sebuah rumah dengan tiga orang penghuninya tertimbun. ‘’Kejadian pukul 00.30 WIB, setelah itu ada longsor susulan pada pukul 02.00 WIB,’’ kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat M Pakih, saat dihubungi Republika, Ahad (28/12).

Korban selamat atas nama Anto Suryanto (31 tahun). Sementara untuk korban meninggal bernama Ihat Solihat (30) dan anaknya bernama Rangga Permana (3). Jasad korban meninggal sudah dibawa ke RS Kawaluyan.

Suami Ihat, Anto berhasil diselamatkan petugas dan masyarakat saat evakuasi. Sebelum kejadian,  hujan deras melanda kawasan tersebut sejak malam hari dan membuat tanah menjadi rentan longsor.

Pakih mengimbau, masih ada dua rumah yang terancam longsor atas nama Dadang Sugandi dan Apen Supendi. Wilayah tersebut diidentifikasi sebagai daerah rawan longsor. Terbukti, selama satu bulan terakhir, ada delapan kasus kejadian longsor menimpa daerah pecahan kabupaten Bandung tersebut.

 

Dari delapan kasus longsor tersebut, diantaranya ada dua kasus di Kecamatan Cipongkor, Sindangkerta ada dua  kasus, Cipeundeuy satu kasus, dan Cililin ada tiga kasus.

“Ada 16 kecamatan yang rawan longsor saat musim hujan. Karena itu, ditetapkan status darurat banjir dan longsor mulai dari bulan Desember hingga Februari mendatang,” cetusnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement