Ahad 28 Dec 2014 14:00 WIB

Pemkab Pasok Logistik ke Warga Korban Pergerakan Tanah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
KRD Bogor-Sukabumi
Foto: Republika
KRD Bogor-Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR—Pemkab Cianjur memberikan bantuan darurat kepada warga yang menjadi korban bencana pergerakan tanah di dua kecamatan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban penderitaan warga yang terkena bencana.

‘’ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) sudah menyalurkan bantuan darurat kepada korban bencana dan para pengungsi,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Suhara kepada Republika, Ahad (28/12). Pemberian bantuan ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pendataan oleh petugas di lapangan.

Dikatakan Asep, ada ratusan kepala keluarga (KK) di dua kecamatan Kabupaten Cianjur terpaksa mengungsi akhir pekan lalu. Pasalnya, lokasi permukiman mereka terancam terkena terjangan longsor. Bahkan, ada sejumlah rumah warga yang sudah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah di Kecamatan Pagelaran. Data BPBD Kabupaten Cianjur menyebutkan, bencana pergerakan tanah tersebut terjadi di Desa Cihea Kecamatan Haurwangi dan Desa Mekarsari Kecamatan Pagelaran. ‘’Di Cihea Kecamatan Haurwangi ada sebanyak 172 unit rumah yang terancam pergerakan tanah,’’ ujar Asep. Dari jumlah tersebut sebanyak 123 KK atau setara 254 jiwa sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman pada Sabtu (27/12).

Warga kata Asep, sebagian besar mengungsi ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Cihea dan sisanya di bangunan taman kanak-kanak (TK) yang ada di desa tersebut. Sementara itu sebanyak 49 KK lainnya masih bertahan di tempat tinggalnya masing-masing. BPBD ujar Asep, telah meminta puluhan KK yang bertahan agar segera mengungsi ketika kawasan tersebut diguyur hujan deras. Hal ini dikarenakan tingginya intensitas hujan berpengaruh pada pergerakan tanah. ‘’ Pergerakan tanah memang lambat namun akan semakin besar bila diguyur hujan,’’ ujar Asep. Diakuinya, hingga kini belum ada rumah warga yang mengalami kerusakan di Cihea, Haurwangi.

Diterangkan Asep, tanah yang mengalami retakan atau pergerakan tanah sulit ditutupi. Kondisi ini dikarenakan tanah di kawasan tersebut bercampur dengan batuan. Selain di Haurwangi, bencana longsor atau pergerakan tanah juga terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Pagelaran, Jumat (26/12). Dalam peristiwa itu tercatat sebanyak 13 unit rumah milik warga mengalami rusak berat dan sebanyak 81 unit rumah warga rusak ringan serta 40 unit rumah lainnya terancam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement