REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Penanganan Pengungsi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Taufik Kartiko hingga Sabtu (27/12) mengatakan jumlah pengungsi banjir di Aceh terus bertambah. Pada Rabu (24/12) jumlah pengungsi mencapai 90.134 jiwa.
"Data hingga saat ini masih kita update lagi, kita baru menuju Aceh Utara untuk meninjau lokasi banjir," ujar Taufik saat dihubungi Republika, Sabtu (27/12).
Pengungsi tersebut berasal dari tujuh Kabupaten Kota yang menjadi titik terendam banjir. Ketujuh titik tersebut, Aceh Tamian, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lansa, Kota Lhokseumawe, Iren, serta Kota Sabang.
Total keseluruhan ada 47 desa terendam dan empat kecamatan di Lhokseumawe yang terendam banjir. Tak hanya banjir, seperti Sabang dan Lhokseumawe di beberapa kecamatan juga terjadi longsor.
Pengungsi ditempatkan pada tenda tensa darurat, sekolah, serta Munasah (Balai Desa) yang lokasinya 300 meter dari titik banjir. Saat ini dikatakan Taufik kebutuhan sandang, pangan dan selimut masih perlu di pasok.
Taufik mengatakan, data yang berhasil dihimpun ada 2 korban jiwa dalam bencana banjir di Aceh ini. Namun pihak BNPB masih mengidentifikasi korban dan masih menyelediki kematian korban tersebut apakah karena longsor atau hanyut terbawa arus banjir. Korban ditemukan di Kabupaten Aceh timur.
Saat ini BNPB dan Pemerintah Provinsi masih terus mengevakuasi warga yang berada di titik banjir. Saat ini intensitas hujan sudah mulai menurun, namun ketinggian air masih mencapai rata-rata satu meter. Meski begitu, Taufik mengatakan satu hingga dua hari mendatang kalau hujan tak berintensitas tinggi banjir akan mulai surut.