Jumat 26 Dec 2014 21:01 WIB

Enam Korban Panther Vs KA Majapahit Dirawat Intensif

Kecelakaan lalulintas (ilustrasi)
Foto: Antara
Kecelakaan lalulintas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Enam korban selamat dalam insiden tabrakan antara KA Majapahit versus mobil Isuzu Panther Nopol N 1694 AK di perlintasan kereta api Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jatim, saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD dr Iskak, Tulungagung.

"Keenam korban semuanya mengalami gejala gegar otak ringan dan sedang. Mereka juga mengalami sejumlah luka lecet di sekujur tubuh," terang dr Furqon, salah seorang dokter jaga di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Iskak, Jumat sore.

Keenam korban kecelakaan antara KA Majapahit Vs mobil Isuzu Panther tersebut masing-masing adalah Restu Ningsih (31), Miftakhul Rohmah (27), Emi (27), Tika Afriani (17), Mirza Akma Alosiah (4), serta Fadil (2). Dari keenam korban selamat itu, kondisi Mirza dilaporkan yang paling parah.

Balita yang masih duduk di bangku play group tersebut menderita luka menganga di bagian kepala sehingga harus mendapat penanganan khusus dari tim dokter di area Red Zone, IRD RSUD dr Iskak.

Sementara lima saudaranya, Restu Ningsih, Miftakhul Rohmah, Emi, Tika, dan Fadil ditempatkan di area Yellow Zone atau ruang gawat darurat tingkat II, satu level di bawah Red Zone. "Mereka mengalami gegar otak ringan sampai berat. Kondisinya masih terus diobservasi dan tim medis sedang berupaya melakukan perawatan intensif," ujar dr Furqon.

Kecelakaan maut yang melibatkan kereta api kelas bisnis-ekonomi jurusan Malang-Jakarta dengan mobil Isuzu Panther sarat penumpang dan masih satu keluarga itu terjadi di perlintasan KA di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat itu, kereta yang meluncur dari arah timur atau Kabupaten Blitar menghantam tepat bagian tengah badan mobil Panther yang dikemudikan Sunardi (55), warga Desa Telogosari, Kecamatan Donomulyo, Malang yang melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Bendiljati Wetan, Tulungagung.

Tabrakan maut dalam kecepatan tinggi itu menyebabkan mobil panther yang ditumpangi delapan orang sekeluarga itu terseret hingga radius sekitar 500 meter. Mobil panther itupun terlempar ke sisi selatan perlintasan kereta dalam kondisi ringsek berat.

Dalam insiden tersebut, sopir Isuzu Panther, Sunardi tewas seketika di lokasi kejadian dengan posisi tubuh dan kepala tergencet bodi kendaraan. Sementara istrinya, Wati (50) yang mengalami luka parah, meninggal saat perjalanan evakuasi menuju RSUD dr Iskak.

Kanit Laka Polres Tulungagung Inspektur Dua Sukardi yang ditemui di lokasi mengatakan masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan. "Kami masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi di lapangan. Sebab informasinya saat kejadian sirine di pelintasan tidak aktif," jawabnya singkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement