REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkab Sukabumi belum menetapkan status tanggap darurat bencana. Pasalnya, peristiwa bencana dinilai belum terlalu banyak terjadi di wilayah Sukabumi.
‘’ Memang bencana alam akhir-akhir ini marak terjadi, namun belum masuk darurat bencana,’’ ujar Bupati Sukabumi Sukmawijaya, Rabu (24/12) sore. Sehingga Pemkab Sukabumi belum menetapkan status tanggap darurat bencana alam.
Menurut Sukmawijaya, bencana hanya terjadi di sejumlah kecamatan dan belum merata terjadi di semua kecamatan. Terlebih ia merasa yakin alokasi dana penanggulangan bencana pada 2014 ini masih mencukupi.
Sebelumnya, sepuluh kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilanda bencana alam sejak Jumat (19/12) lalu. Selain merusak puluhan rumah, bencana alam juga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana yang terjadi antara lain angin puting beliung, longsor, dan banjir. Kesepuluh kecamatan yang dilanda bencana itu yakni Sukaraja, Cibadak, Pabuaran, Sagaranten, Cidolog, Caringin, Sukabumi, Gunung Guruh, Palabuhanratu, dan Kadudampit.
Terakhir, bencana longsor terjadi di Kampung Cijeruk RT 03 RW 07 Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja Senin (22/12) malam. Dalam kejadian tersebut dua orang yang merupakan ibu dan anak tertimbun longsor. Di mana, satu korban di antaranya yakni sang bayi Dafa yang berusia delapan bulan meninggal dunia.