Rabu 24 Dec 2014 08:41 WIB

Harga Cabe Naik, Yusril Sarankan Jokowi Blusukan ke Pedagang Ketoprak

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.
Foto: Antara
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyarankan kepada  Presiden Joko Widodo untuk blusukan ke pedagang ketoprak yang tengah kesulitan karena dampak kenaika dan harga cabe yang naik di pasaran.

Menurut Yusril, pedagang-pedagang termasuk pedagang ketoprak terancam dagangan tidak laku karena dihadapkan pada situasi untuk harus menaikkan harga dagangannya.

“Coba bapak @jokowi_do2 dialog dengan tukang ketoprak yang lagi kesulitan jualan kareba mahalnya harga cabe dan gas buat gorang tahu,” kata Yusril melalui akun twitternya, @Yusrilihza_Mhd, Rabu (24/12).

Yusril menilai, para pedagang kecil sudah cukup kewalahan semenjak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. Sejak kenaikan BBM, harga ketoprak kata dia sudah dinaikan oleh pedagang dari semula Rp 8.000 menjadi Rp 9.000. Dengan naiknya harga cabe, otomaris pedagang kata Yusril harus menaikan lagi harga untuk menutupi biaya modal.

“Setelah kenaikan BBM ketoprak yang biasanya Cuma Rp 8.000 kini dinaikan jadi Rp 9.000. tapi kebentur lagi dengan kenaikan harga cabe. Mau dinaikan harga lagi takut enggak laku,” ujar Yusril.

Seperti diberitakan beberapa hari lalu, harga cabe naik di pasaran naik tajam sebesar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu untuk harga per kilogram nya. Kenaikan harga ini dipicu oleh musim hujan di beberapa daerah.

Pantauan Republika di salah satu pasar di Bogor yaitu Pasar Induk Jambu Dua, harga cabe rawit berada di Rp 95 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabe merah dan cabe keriting bervariasi mulai dari Rp 55 ribu sampai Rp 75 ribu

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement