REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Demokrat, Dede Yusuf menilai ukuran besar kecilnya sebuah partai tidak bisa dilihat dari ada atau tidaknya kantor sekretariat. Tetapi harus dilihat dari sumbangan kadernya untuk negara.
"Besar kecilnya partai bukan dilihat dari keberadaan kantor," kata Dede kepada Republika, Senin (22/12).
Pendapat ketua komisi IX DPR RI fraksi Demokrat ini, terkait dengan penilaian sosok SBY yang akan maju menjadi ketua umum. Dimana, meski pernah menjadi orang nomor satu RI, SBY belum bisa memberikan Demokrat sebuah kantor untuk berkonsolidasi.
Menurut Dede, harusnya penilaian dilihat dari kapasitas SBY yang bekerja kepentingan bangsa. Dimana, saat masih menjadi presiden, kondisi ekonomi Indonesia tidak pernah mencapai level seperti ini.
"Selama kepemimpinan SBY, Rupiah tidak pernah turun tajam. Berarti beliau punya kemampuan manajerial," ujarnya.
Dede sendiri tetap mendukung SBY kembali memimpin Demokrat. Ia mengaku masuk partai, karena tertarik akan visi dan kemampuan figur tersebut. Ia meyakini hanya SBY yang mampu mengembalikan kejayaan Demokrat seperti 2004. Sehingga patokannya tidak harus dilihat dari adanya bangunan fisik.
Sebelumnya salah satu kandidat lain, Gede Pasek Suardika menilai SBY tak pantas lagi memimpin Demokrat. Salah satu indikatornya adalah selama 10 tahun menjadi presiden, hingga saat ini Demokrat saja belum memiliki kantor sekretariat.