REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pencarian korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah resmi dihentikan Ahad (21/12) siang. Di hari terakhir pencarian, tim evakuasi berhasil menemukan dua jenazah. Sehingga jumlah korban meninggal sebanyak 95 orang.
Kepala Bagian Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Atin Sumarwati mengatakan dari 95 korban meninggal tersebut sebanyak 64 warga asli Dusun Jemblung. Sementara itu, kata Atin, sebanyak 31 korban meninggal berasal dari luar Dusun Jemblung.
"Jumlah korban yang belum ketemu 24 orang," ujar Atin, saat dihubungi Republika, Ahad (21/12).
Ia menambahkan, sebanyak 66 warga yang berhasil selamat dan masih hidup. Menurutnya, data tersebut merupakan warga yang terdampak langsung longsor.
Sebelumnya, dihentikannya pencarian korban longsor berdasarkan kesepakatan Pemda, TNI-Polri, relawan dengan keluarga ahli waris. Karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan serta kondisi jenazah yang tertimbun tanah sudah melebihi tujuh hari. Sehingga dinilai sangat berbahaya secara medis bagi para relawan.
Penghentian ditandai dengan upacara besar antara Pemda, TNI-Polri, BNPB, relawan dan keluarga ahli waris. Kedepan tanggap pengungsi akan ditempatkan di rumah sewaan untuk menunggu relokasi ke tempat yang akan dijadikan huniat tetap.