REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses evakuasi korban longsor di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, secara resmi akan dihentikan pada hari ini. Hingga Ahad (21/12), tim gabungan telah menemukan sebanyak 95 jenazah korban longsor.
"Berdasarkan rapat evaluasi pada Jumat (19/12), disepakati bahwa proses pencarian korban akan dihentikan pada hari ini," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Pramana, saat dihubungi Ahad (21/12).
Sarwa mengatakan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dihentikannya proses evakuasi korban tanah longsor. Pertama karena pertimbangan sumber daya manusia yang melakukan pencarian selama hampir 9 hari. Tim evakuasi sudah kelelahan, sehingga proses evakuasi dikhawatirkan tidak akan maksimal.
Pertimbangan kedua adalah cuaca yang sering tidak mendukung dibeberapa hari terakhir. Ia mencontohkan pada hari Sabtu (20/12) kemarin, akibat cuaca buruk tim SAR gabungan hanya bisa melakukan pencarian korban hingga pukul 11.00 WIB.
"Kemudian jenazah korban yang ditemukan juga sudah banyak yang rusak. Dengan pertimbangan itu, kita libatkan tokoh dan keluarga untuk mengambil keputusan. Pihak keluarga korban yang masih hilang pun sudah mengikhlaskan," jelasnya.
Hingga Ahad (21/12) pagi, sebanyak 95 korban meninggal dunia akibat longsor sudah ditemukan. Diperkirakan masih ada 23 orang lagi yang masih tertimbun longsor. Proses evakuasi longsor di Karangkobar, Banjarnegara secara resmi dinyatakan selesai pada pukul 11.00 WIB.
Semua pihak yang terlibat dalam proses evakuasi yakni Basarnas, BNPB, TNI, Polri, Relawan dan masyarakat menggelar apel di pertigaan dukuh Ngaliyan, Desa Sampang, 100 m dari lokasi bencana, sebagai tanda proses evakuasi selesai.