Sabtu 20 Dec 2014 14:32 WIB

Ini Tujuh Terobosan Bupati Banjar Entaskan Masalah Sosial

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh menerima anugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial yang diserahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mewakili Presiden RI Joko Widodo di Jambi, Sabtu (20/12).
Foto: kabbanjar
Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh menerima anugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial yang diserahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mewakili Presiden RI Joko Widodo di Jambi, Sabtu (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI --  Pemerintah RI kembali menganugerahkan penghargaan untuk Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh. Pada Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2014 di Lapangan Eks MTQ Jambi, Sabtu  (20/14), Sultan Banjar itu dianugerah Satya Lencana Kebaktian Sosial.

Sebelumnya, ketua umum ICMI Kalimantan Selatan itu juga telah menerima  Tanda Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Pertanian, Tanda Satya Lencana Wirakarya Bidang Keluarga Berencana, Penghargaan Manggala Karya Kencana,  serta Penghargaan Lencana Adi Bhakti Tani Nelayan Madya.

Satya Lencana Kebaktian Sosial merupakan penghargaan yang diberikan kepada warga negara yang mempunyai prestasi di bidang sosial dan kemanusiaan. Penghargaan itu diraih Sultan H Khairul Saleh berkat tujuh terobosan dan kebijakan yang digulirkannya untuk mengentaskan masalah sosial di daerah yang dipimpinnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar Hj Ida Fressy mengungkapkan, ketujuh terobosan yang digulirkan Bupati Banjar itu antara lain; Pertama, kepedulian di bidang perlindungan sosial. Bupati Banjar dinilai sukses menyelenggarakan Program Keluarga Harapan (PKH).

Kabupaten Banjar berhasil meraih PKH Award, karena berhasil menurunkan angka Rumah Tangga Sasaran dari 4.000-an menjadi 3.000-an."Pak Bupati juga melalui dana APBD  menyediakan dana tambahan untuk para fasilitator," ungkap Ida dalam siaran persnya kepada ROL, Sabtu (20/12).

Kedua, kepedulian di bidang kebencanaan. Untuk penanggulangan kebencanaan, Sultan Banjar membangun Kampung Siaga Bencana di Mataraman atau Desa Tangguh Bencana di Simpang Empat dan Cintapuri. Selain itu juga memprakarsai pembentukan Forum Peduli Bencana Masyarakat pada daerah kebencanaan.

''Selain itu juga menggagas Program IPABAMA yaitu suatu pembangunan instalasi air berbasis masyarakat di daerah kekekeringan. Selain itu juga melakukan dukungan bantuan BBR (Bantuan Bahan Bangunan Rumah) kepada korban bencana, baik kebakaran maupun puting beliung," papar Ida.

Ketiga, kepedulian di bidang sosial. Untuk bidang sosial, Bupati Banjar melakukan perekrutan TAGANA dan melengkapi berbagai kesiapan menghadapi berbagai bencana dan masalah kemanusiaan baik dapur umum, logistik  dan melibatkan semua organisasi sejenis  seperti PMI,  BPBD, BASARNAS, ORARI dan SKPD terkait lainnya.

Keempat, kepedulian di bidang anak panti asuhan. Sultan Khairul Saleh dinilai selalu memperhatikan panti asuhan dengan menyediakan alokasi anggaran setiap tahunnya.

"Bedah rumah juga menjadi perhatian Pak Bupati, baik melalui ÀPBN dan APBD dan menggagas penting menggagas dana CSR perusahaan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu," kata Ida.

Kelima, kata Ida, kepedulian di bidang kemanusiaan. Sultan Banjar menggagas adanya Gerakan Amal Saleh (GAS) yang menghimpun dana dari PNS untuk membantu masyarakat kecil di bidang ekonomi, pendidikan dan kesejahteraan. Selain itu, melaksanakan bedah rumah atau Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni untuk keluarga miskin.

Keenam, kepedulian di bidang perekonomian.  Menurut Ida, Bupati Banjar menjadi pelopor peningkatan perekonomian masyarakat melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebanyak 13 kelompok. Upaya lain yang dilakukannya, lanjut dia, adalah menghidupkan pemberdayaan masyarakat menggagas kegiatan DEBI RATU untuk turun ke desa sehingga bisa membantu dan mendengarkan kesulitan masyarakat. Sehingga, angka kemiskinan di Kabupaten Banjar hanya sekitar 2,87 persen. 

Ketujuh, kepedulian di bidang difabel. Sultan Khairul Saleh menjadi pelopor untuk kegiatan Senyum Pelangi, yaitu suatu program pemberian bantuan sosial dan pendampingan kepada penyandang difabel.

"Sejumlah terobosan dan kebijakan untuk mengentaskan masalah sosial itu sudah saya gulirkan dan akan terus ditingkatkan," kata Sultan Khairul Saleh. Dengan meraih penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial, ia bertekad untuk terus berbuat lebih optimal dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Banjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement