REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Seorang pendaki gunung di Gamalama masih dalam pencarian. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Berdasarkan informasi yang ia berikan ada sembilan orang pendaki lain yang mengalami luka-luka dan sudah ditemukan.
"Erupsi Gunung Gamalama Kamis nalam mengakibatkan sembilan orang luka-luka dan satu orang masih dicari," tutur Sutopo, Jumat (19/12).
Menurutnya tim pencari merupakan gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Maluku Utara, BPBD Kota Ternate, TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat. Korban adalah rombongan pecinta alam yang sedang mendaki Gunung Gamalama sejak Rabu (17/14).
"Korban luka bukan karena akibat langsung dari erupsi gunung. Melainkan luka-luka karena jatuh saat berlari menyelamatkan diri saat terjadi erupsi sekitar pukul sebelas," ungkap Sutopo.
Adapun korban luka berat berjumlah empat orang, yaitu Mahatir Indra Amri (17) dari Kelurahan Salero, Ryan Saputra (19) dari Tafure), Fajri Usman (17) dari Tafure, dan Agung dari Koloncucu. Semuanya dirawat di RSUD Kota Ternate.
Sedangkan sisanya korban luka ringan, yaitu Annggi Juandi Tanjung (17), Zainudin Bayau (14), Hairul Miat (16), Asril Efendi (16) Salero), dan Randi dari Kelurahan Tongole. Semua korban sudah kembali ke rumah masing-masing.
Berdasarkan laporan dari PVMBG Badan Geologi, Gunung Gamalama telah meletus pada Kamis pukul 22.41 WIT. Tinggi asap dua ribu meter condong ke timur. Sebelumnya telah terjadi peningkatan kegempaan sejak pukul 17.30 WIT, yang kemudian meningkat tajam pukul 22.09 WIT. Peningkatan kegempaan ini telah dilaporkan ke BPBD. Status Waspada dinaikkan ke Siaga.
Kondisi saat ini, Gunung Gamalama masih mengeluarkan asap putih-abu-abu dan abu vulkanik. Kota Ternate hujan abu tipis. Bandara Sultan Babullah di Kota Ternate ditutup sementara, selama dua hari. BPBD Kota Ternate telah membagikan masker kepada masyarakat. Namun kondisi masih normal dan aktivitas berjalan seperti biasanya. Hingga saat ini tidak ada pengungsian.