REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyiapkan anggaran Rp1 triliun untuk biaya pembelian dan distribusi pembangkit listrik tenaga diesel berskala kecil yang dayanya akan didistribusikan ke 47 daerah perbatasan dan pulau terluar Indonesia.
"Rp1 triliun untuk beli pembangkit bersama distribusinya, di 47 lokasi perbatasan dan pulau terluar Indonesia," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, dalam jumpa pers seusai sidang anggota Dewan Energi Nasional (DEN) di Jakarta, Kamis.
Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berskala kecil yang akan disediakan untuk 47 daerah perbatasan dan pulau terluar Indonesia itu berkapasitas total 60 megawatt. "Nantinya setiap daerah akan dapat kapasitas yang berbeda-beda, ada yang setengah megawatt, ada juga yang 1 megawatt," ujarnya.
Menurut Jarman, proyek tersebut segera dikerjakan dan diharapkan bisa selesai tahun 2015. Ia juga mengatakan proyek tersebut tidak akan menambah beban perusahaan listrik (PT PLN) atas penggunaan bahan bakar minyaknya. Pasalnya, penggunaan BBM untuk daerah terpencil dan terluar Indonesia itu akan diatur melalui surat keputusan menteri. "Menteri ESDM nanti akan menerbitkan surat bahwa untuk daerah terluar bisa pakai BBM, tapi tentu harus di-'upgrade' dengan energi setempat," katanya.
Menteri ESDM Sudirman Said, dalam kesempatan yang sama, mengatakan upaya pihaknya menyalurkan listrik ke 47 daerah perbatasan dan pulau terluar Indonesia sesuai dengan janji Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. "Presiden Jokowi bilang saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke 70, pada Agustus nanti, dia tidak mau ada satu daerah pun yang gelap. Negara lain di sebelah mereka terang, tapi rumah mereka gelap tidak akan terjadi," katanya.