Rabu 17 Dec 2014 10:52 WIB

PLN: Kenaikan Tarif Listrik Sudah Tuntas Tahun Ini

Tarif dasar listrik (ilustrasi)
Tarif dasar listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Managemen Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menyatakan kenaikan tarif listrik untuk kalangan pelanggan golongan menengah telah tuntas dilakukan pada tahun 2014.

"Jadi sebenarnya tidak akan terjadi lagi kenaikan tarif listrik pada tahun depan," kata General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Doddy Benjamin Pangaribuan kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Untuk tahun depan, lanjut dia, sebenarnya belum ada rencana langsung dari PLN. Khususnya untuk kalangan pelanggan golongan 6.500 VA ke atas, lanjut dia, akan mengalami hal tersebut disebabkan berbagai faktor seperti nilai tukar rupiah ke Dolar AS.

Faktor lainnya, kata Doddy, yakni harga minyak dunia, serta yang terakhir adalah faktor inflasi. Jika tiga faktor tersebut mengitungkan harga tarif listrik turun, maka akan turun. Begitu juga sebaliknya jika naik maka tarif listrik juga akan naik.

Dengan demikian, kata Doddy, jika tahun depan dikatakan bakal terjadi kembali kenaikan tarif hal itu tentunya tidak benar, karena justru bisa sebaliknya jika didukung dengan tiga faktor tersebut. Hal itu, menurut dia, juga dibuktikan bahwa sejak Agustus hingga November 2014, tarif listrik turun terus karena dolar AS naik, namun harga minyak dunia turun.

Menurut Doddy, kondisi demikian harus dimengerti oleh kalangan pelanggan khususnya golongan menengah ke atas agar tidak terjadi salah tafsir atau salah paham dengan kondisi kelistrikan nasional. Makanya, lanjut dia, sebelumnya PLN WRKR melakukan pertemuan dengan kalangan pelanggan golongan pengusaha dan industri agar dapat menyampaikan berbagai keluhan.

"Di acara itu kami juga memberikan pemahaman tentang kondisi kelistrikan Riau kepada para pelanggan kelas menengah, selain juga ingin mendengar langsung keluhan. Dan jika ada hambatan komunikasi kami juga siap menerima komplain, masukan dan kritikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement