Rabu 17 Dec 2014 08:21 WIB

Pemkab Sukabumi Dorong Gerakan Konsumsi Ikan

Rep: Riga Iman/ Red: Winda Destiana Putri
 Seorang pedagang menyortir ikan yang dijual di sentra perikanan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta, Selasa (14/10).  (Antara/OJT/Michael Siahaan)
Seorang pedagang menyortir ikan yang dijual di sentra perikanan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta, Selasa (14/10). (Antara/OJT/Michael Siahaan)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi berupaya menaikkan tingkat konsumsi ikan masyarakat. Pasalnya, saat ini tingkat konsumsi ikan warga Kabupaten Sukabumi masih berada di bawah target nasional.

"Oleh karena itu kita dorong peran Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan),"  ujar Bupati Sukabumi Sukmawijaya, Selasa (17/12). Keberadaan forum tersebut baru dilantik pada Selasa kemarin.

Menurut Sukmawijaya, tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Sukabumi baru mencapai 23 kilogram per kapita per tahun. Sementara rata-rata target nasional mencapai 33 kilogram per kapita nasional.

Sukmawijaya berharap, ke depan forum tersebut dapat memberikan kontribusi positif untuk mendongkrak tingkat konsumsi ikan masyarakat menuju target yang ditetapkan. Minimal, bisa mencapai target yang ditetapkan secara nasional.

Dorongan untuk menaikkan tingkat konsumsi ikan ini lanjut Sukmawijaya dikarenakan tingginya kandungan gizi pada komoditas tersebut. Misalnya mempunyai manfaat untuk mencerdaskan otak, jantung sehat dan tubuh yang kuat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir menambahkan, tingkat konsumsi ikan warga Sukabumi khususnya yang berada di wilayah tengah seperti Jampag masih rendah.

Sementara itu warga yang ada di pesisir selatan Sukabumi seperti Kecamatan Palabuhanratu tingkat konsumsi ikannya cukup tinggi. Hal ini dikarenakan wilayah selatan Sukabumi terkenal sebagai penghasil ikan laut seperti cakalang, tuna, dan layur. Warga di utara Sukabumi kata Kodir, tingkat konsumsi ikan khususnya budidaya ikan air tawar cukup tinggi seperti lele, mas, dan lele.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement