Selasa 16 Dec 2014 22:21 WIB

PNS Semarang Galang Donasi untuk Korban Longsor Banjarnegara

   Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). (Antara/Idhad Zakaria)
Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). (Antara/Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Semarang menggalang donasi untuk membantu korban tanah longsor di Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dengan membawa kardus bertuliskan "Penggalangan Dana Korban Longsor Banjarnegara", Selasa, para PNS mengumpulkan bantuan dana yang sudah terkumpul dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Berdasarkan hasil penghitungan, sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari jajaran PNS lingkup Pemkot Semarang untuk membantu para korban tanah longsor Banjarnegara berjumlah Rp 129 juta rupiah.

Sekretaris Daerah Kota Semarang Adi Trihananto mengatakan, sumbangan yang sudah dikumpulkan itu akan dibawa tim relawan yang dikirim oleh Pemkot Semarang dan langsung diberikan kepada korban tanah longsor.

"Para relawan ini akan terus disiagakan dan diganti setiap tiga hari hingga masa tanggap darurat yang ditetapkan Kabupaten Banjarnegara berakhir," kata Adi yang memimpin pelepasan tim relawan.

Menurut dia, penggalangan dana tersebut sebagai bentuk kepedulian jajaran PNS Pemkot Semarang terhadap saudara-saudara yang tengah terkena musibah tanah longsor di Dusun Jemblung, Sampang, Banjarnegara.

Setidaknya, Adi mengatakan ada 55 personel relawan yang dikirimkan Pemkot Semarang untuk membantu menangani korban tanah longsor Banjarnegara, termasuk membantu proses evakuasi pencarian korban bersama tim lain.

Sebanyak 55 personel relawan itu, terdiri atas 30 personel dari satuan polisi pamong praja (PP), 10 petugas media, dan sebanyak 15 personel tim SAR (search and rescue) dari BPBD Kota Semarang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement