REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa operasi pencarian korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terpaksa dihentikan sementara lebih awal, Selasa pukul 13.00 WIB karena terjadi hujan lebat.
"Kondisi tanah menjadi lumpur dan membahayakan tim gabungan. Hingga hari Selasa, pukul 17.15 WIB, korban yang berhasil ditemukan adalah 64 orang tewas, terdiri 41 laki-laki dan 23 perempuan, sedangkan korban yang masih dicari 44 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, Selasa petang.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada hari Selasa, tim gabungan berhasil menemukan delapan jenazah dan satu potongan kaki perempuan.
Menurut dia, korban tersebut adalah Kalimah (47), Giarti binti Partono (27), Fatih bin Agus (2,5), Supiah binti Tursino (22), Supono bin Marmo (27), Cindy Ariani Ayu Sukma (12), dan seorang perempuan yang belum teridentifikasi.
"Hingga saat ini dari 64 korban, ada enam orang yang belum dapat diindentifikasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan identitas alamat korban tewas, dari 64 korban yang telah ditemukan, ada 45 orang yang berasal dari Kecamatan Karangkobar, 13 korban dari luar Kecamatan Karangkobar, dan 6 korban belum dapat diidentifikasi.
Menurut dia, korban dari luar Kecamatan Karangkobar berasal dari Pejawaran, Banjarmangu, Wanayasa, Cirebon, Bawang, Susukan, dan Purwodadi.
"Jumlah pengungsi saat ini ada 1.146 jiwa tersebar di 10 lokasi. Terjadi penurunan jumlah pengungsi dari hari sebelumnya yaitu dari 1.886 jiwa," katanya.
Ia mengatakan bahwa pengungsi yang telah pulang kembali ke rumahnya itu berasal dari desa sekitar lokasi kejadian yang pada saat terjadi longsor, mereka panik dan ikut mengungsi.
"Kebutuhan dasar pengungsi tercukupi. Kebutuhan mendesak adalah makanan, pakaian, pakaian anak, susu anak-anak, selimut, obat-obatan, dan sanitasi," katanya.
Menurut dia, kerugian dan kerusakan akibat longsor masih dihitung.
"Rencana relokasi masih disiapkan. Sedang dicarikan lahan yang aman dan lokasinya tidak jauh dari desa asal," katanya.
Oleh karena curah hujan diperkirakan akan meningkat hingga bulan Januari, kata dia, masyarakat diimbau untuk selalu waspada.