Senin 15 Dec 2014 10:25 WIB

1.000 Orang Terlibat dalam Proses Evakuasi

Rep: eko widyanto/ Red: Damanhuri Zuhri
Longsor Banjarnegara.
Foto: Republika
Longsor Banjarnegara.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pencarian korban bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara, melibatkan sumber daya yang cukup besar.

Untuk personil, Kepala Kantor SAR Semarang selaku SAR Mission Coordinator (SMC)  Agus Haryono mengatakan, jumlah orang yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban mencapai lebih dari 1.000 orang.

''Jumlah personil yang terlibat memang cukup besar, karena skala bencananya memang tergolong besar,'' katanya, Senin (15/12).

Dia menyebutkan, jumlah 1.000 orang berasal dari berbagai elemen. Antara lain, Basarnas sendiri menerjunkan personil dari empat Kantor SAR, yakni Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, Kantor SAR Surabaya, Kantor SAR Bandung dan Basarnas Special Grup (BSG). 

Selain itu, juga ada personil dari 34 instansi dan organisasi yang berasal dari TNI, Polri, BPBD, BNPB, Tagana, PMI, organisasi pecinta alam mahasiswa, organisasi SAR lainnya, serta relawan dari kalangan penduduk setempat.

''Dari unsur TNI dan Polri, berbagai kesatuan juga sudah diterjunkan, seperti dari Kopassus, Kostrad, Marinir dan Paskhas,'' ungkap Agus Haryono menjelaskan.

Hingga Ahad (14/12), personil yang tergabung dalam SAR Gabungan ini masih bekerja secara manual dengan menggunakan alat seperti cangkul, sekop, linggis dan gergaji mesin.

Hal ini karena alat berat yang sudah berada di lokasi, belum bisa masuk ke lokasi-lokasi longsor yang kemungkinan menjadi tempat tertimbunnya korban.

''Kita dari personil SAR juga masih harus hati-hati masuk ke lokasi longsor, karena tanah longsor menciptakan kubangan lumpur cukup dalam,'' jelasnya.

Jumlah alat berat yang disiapkan di lokasi longsor sudah cukup banyak. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono,  menyebutkan mendatangkan 13 alat berat ke lokasi longsor.

Alat berat yang didatangkan antara lain berupa ekskavator dan dozer, Alat berat tersebut masih fokus untuk menyingkirkan ruas jalan Kota Banjarnegara-Karangkobar, yang tertimbun longsor.

''Saya mengharapkan, dengan pengoperasian eskavator sebanyak ini, ruas jalan tersebut bisa dibuka lagi dalam waktu lima hari ke depan,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement