REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA--Sebanyak 600 anggota gabungan Polda Jawa Tengah dikerahkan untuk mencari korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Sekitar 600 anggota Polri gabungan dari Polda Jateng yang terdiri dari anggota Satbrimob Polda, Polres Banjarnegara, Polres Wonosobo, Polres Banyumas dan Dalmas Ditsabhara Polda Jateng telah dikerahkan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny F. Sompie dalam pesan singkat, di Jakarta, Senin.
Sementara Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) Komjen Putut Eko Bayuseno menjelaskan juga telah mengerahkan 13 orang pawang, staf pendukung dan anjing pelacak.
Mereka diterjunkan untuk membantu anggota gabungan Polda Jateng dalam menyisir lokasi untuk menemukan korban yang masih hilang. Dari Mabes Polri juga telah menerjunkan empat ekor anjing pelacak bersama pawangnya.
Sementara tim Disaster Victim Identification (DVI) yang dipimpin oleh Kabiddokkes Polda Jateng berada di lokasi sejak terjadinya longsor pada Jumat (12/12) untuk melakukan proses identifikasi para korban.
Ronny menambahkan, sejauh ini 31 korban tewas yang ditemukan telah berhasil diidentifikasi. "Tiga puluh satu jenazah sudah teridentifikasi," ujarnya.
Sebelumnya, tim pencarian hingga Minggu (14/12) sore berhasil menemukan 39 korban meninggal yang tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kabupaten Banjarnegara, kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah.
"Data sementara korban yang ditemukan meninggal sebanyak 39 orang dan diperkirakan masih 69 korban yang masih tertimbun," katanya.
Seperti diwartakan, puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga di Dusun Jemblung RT 05 RW 01, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, tertimbun tanah longsor yang terjadi pada Jumat (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB.