Ahad 14 Dec 2014 16:26 WIB

TNI Duga Ada Pihak Tak Senang Dengan Semakin Kuatnya Militer Indonesia

Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kapuspen TNI, Mayjen TNI Fuad Basya, menegaskan ada pihak yang tidak menyukai semakin kuatnya alat utama sistem persenjataan (Alutsista) militer Indonesia. Faktanya, ketika TNI memiliki peluncur roket jarak jauh, ada yang menuding pengadaan persenjataan ini bermasalah. “Saya rasa ini adalah pihak yang tidak suka dengan semakin kuatnya kami,” ujar Fuad, saat dihubungi, Minggu (14/12).

Menurutnya, multiple launch rocket system (MLRS) dari Avibras Industria Aerospacial asal Brasil untuk TNI Angkatan Darat ini mampu meluncurkan roket dengan jarak yang sangat jauh. Roket yang diluncurkan alat ini mampu menghancurkan area hingga dua hektar. Alutsista ini ditempatkan di pusat pendidikan artileri medan (Armed) TNI AD. Artileri ini merupakan buatan Avibras Aerospacial Brazil. Hanya dalam 16 detik, roket lancur diluncurkan alat ini.

Fuad menyatakan alutsista ini akan mampu memaksimalkan kekuatan TNI. “Peluncur roket dan sejumlah persenjataan yang kita miliki sekarang sudah mampu memenuhi minimal essential force (MEF). Pada 2014 ini saja sudah 50 persen MEF terpenuhi. 2019 nanti MEF harus terpenuhi 100 persen.

Spesifikasi MLRS dinilainya semakin membuat TNI tangguh dan disegani banyak pihak. Sayangnya, ada saja pihak yang tidak menyukai perkembangan ini. Pihak tersebut, menurut Fuad, bermanuver dengan membuat propaganda untuk membuat citra negatif terkait pertahanan Indonesia.

Dia menyatakan internal TNI selalu waspada dan sigap dalam melaksanakan tugasnya. Pengadaan MLRS ini sudah dilakukan dengan baik dan transparan, sehingga tidak perlu dipermasalahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement