REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD DKI Jakarta berharap kaum muslimah untuk melepas atribut natal berupa topi santa. Bahkan, melalui akun twitternya, @fahiraidris, ia juga meminta kaum muslimah untuk melapor jika ada perusahaan yang memaksa menggunakan atribut natal.
Hanya saja ia mengingatkan bahwa pemaksaan penggunaan topi santa tak ada hubungannya dengan agama. Justru menurut dia, ini adalah konflik perusahaan. Khususnya muslimah berhijab yang dipaksa menggunakan topi santa atau atribut natal.
"Topi Santa BUKAN atribut agama. Tradisi itu muncul jelang Natal. Sy rasa, manusiawi jk ada muslimah ber #jilbab Menolak jk di PAKSA Pakai," ujar dia, melalui akun @fahiraidris.
Menurutnya, sangat tidak manusiawi perusahaan yang memaksa atau mewajibkan pegawai mereka. Ia berharap penjelasan ini bisa membuka hati masyarakat yang mencoba menggiring kasus topi santa pada konflik agama.