Sabtu 13 Dec 2014 12:34 WIB

Warga: Longsor Terjadi Sangat Cepat

Kendaraan berjalan perlahan saat melintas di jalan raya Banjarnegara-Batur-Wonosobo yang amblas di wilayah Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan puluhan titik longsor dan jalan amblas di sepanjang j
Foto: antara
Kendaraan berjalan perlahan saat melintas di jalan raya Banjarnegara-Batur-Wonosobo yang amblas di wilayah Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Hujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan puluhan titik longsor dan jalan amblas di sepanjang j

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Sejumlah warga sekitar lokasi tanah longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengatakan, terjadinya bencana itu sangat cepat.

"Kemarin (Jumat), sekitar pukul 17.30 WIB, cuaca mendung tetapi tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang makin lama semakin membesar," kata Johan, warga Desa Karangkobar, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Sabtu (13/12).

Beberapa saat kemudian, kata dia, terdengar suara seperti ledakan yang cukup keras. Dia pun segera menuju ke arah suara yang berada di bawah Desa Karangkobar dan ternyata bencana tanah longsor menimpa Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar.

"Ada sekitar 40-an rumah yang tertimpa longsor," katanya.

Bahkan, kata dia, sejumlah mobil dan sepeda motor yang sedang melintas di ruas jalan Banjarnegara-Karangkobar tertimbun material longsor.

Setelah kejadian tersebut, dia mengaku mendengar teriakan warga Dusun Jemblung yang meminta tolong.

Sementara itu, salah seorang warga Dusun Krakal, Desa Slatri, Karangkobar, Agus mengatakan, material longsoran yang menimpa puluhan rumah warga Dusun Jemblung hingga akhirnya masuk ke Sungai Petir seperti suara air terjun.

"Suaranya sangat keras seperti air terjun dan ledakan," katanya.

Menurut dia, longsoran tersebut berasal dari bukit Telaga Lele yang berjarak sekitar 300-400 meter.

Ia mengatakan, warga Dusun Krakal yang berada di bawah Dusun Jemblung segera diungsikan karena dikhawatirkan terkena material longsoran.

"Kondisi tadi malam pascalongsor, gelap gulita karena aliran listrik putus," katanya.

Sebelumnya, puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga di Dusun Jemblung RT 05 RW 01, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, dilaporkan tertimbun tanah longsor yang terjadi pada Jumat (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB.

Berdasarkan data sementara Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 12 orang. Tujuh di antaranya telah teridentifikasi, jumlah korban luka-luka sebanyak 15 orang.

Hingga Sabtu siang, upaya pencarian korban bencana tanah longsor Dusun Jemblung terus dilakukan karena diperkirakan masih banyak warga yang tertimbun material longsoran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement