Jumat 12 Dec 2014 19:14 WIB

Bogor Kekurangan Truk Sampah

Rep: c09/ Red: Karta Raharja Ucu
Truk Sampah
Foto: Republika/Prayogi
Truk Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor mengakui masih kekurangan truk sampah. Akibatnya, tidak semua sampah rumah tangga di Kota Hujan itu terangkut petugas kebersihan setap harinya.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Uju Juyono, berpendapat, Bogor setidaknya harus 150 truk pengangkut sampah. Saat ini truk yang beroperasi hanya 106 buah. “Selain itu masih ada beberapa armada yang harus diperbaiki,” kata dia, Kamis (11/12).

Ia pun mengakui DKP harus segera melakukan peremajaan truk-truk sampah, agar dapat bekerja dengan maksimal dalam mengangkut sampah. Sampah yang diangkut juga harus dibawa cukup jauh dari pusat Kota, yaitu ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga di Kampung Lalamping, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

“Petugas membutuhkan armada yang baik, apalagi volume sampah setiap hari selalu bertambah,” jelasnya.

Menurut data DKP Kota Bogor, sampah yang dihasilkan warga Bogor setiap hari mencapai 2.700 meter kubik. Sedangkan jumlah sampah yang mampu diangkut setiap harinya oleh petugas kebersihan hanya 1.800 meter kubik.

Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, mengatakan, banyaknya sampah rumah tangga yang dihasilkan warga Kota Seribu Angkot itu menjadi salah satu penyebab tumpukan sampah. “Banyaknya sampah rumah tangga tidak terlepas dari tingginya pertambahan penduduk,” ujar Usmar, Kamis (11/12).

Selain itu, tambah Usmar, sampah yang semakin banyak tidak diimbangi dengan jumlah tempat penampungan sampah sementara yang cukup. “Setiap hari sampah yang tidak terangkut menjadi menumpuk, hal itu yang harus segera dibenahi,” kata dia.

Usmar mengajak masyarakat mulai mengolah sampah secara mandiri. Cara mengolah sampah dapat dimulai dari pemisahan sampah organik dan non-organik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement