Jumat 12 Dec 2014 07:46 WIB

Ibu-Ibu Rumah Tangga 'Tercekik' dengan Kenaikan Harga Beras

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Julkifli Marbun
Beras
Foto: sragen.go.id
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Purwakarta, Jabar, mengalami kenaikan sejak awal pekan ini. Kenaikannya, mencapai Rp 30 ribu per kuintalnya. Kenaikan harga komoditi ini, disebabkan langkanya bahan baku di tingkat petani.

Ahmad (42 tahun), pemilik PD Baru Mekar Pasar Leuwipanjang, mengatakan, semua beras dengan berbagai kualitas mengalami kenaikan. Kenaikannya Rp 30 ribu per kuintal. Seperti, beras kualitas super yang dibeli dari Solo, Jateng, harganya mencapai Rp 930 ribu per kuintal. Padahal, sebelumnya hanya Rp 900 ribu per kuintal.

"Akibat kondisi ini, kami terpaksa menaikan harga," ujar Ahmad, kepada Republika, Kamis (11/12).

Menurut dia, beras yang dijual harganya turut naik. Untuk ukuran karung dengan kapasitas minimal 10 kilogram, kenaikannya mencapai Rp 20 ribu dari harga sebelumnya. Sedangkan, untuk satuan liter kenaikannya Rp 500-1.000 dari sebelumnya.

Saat ini, harga beras termurah mencapai Rp 6.500 per liter. Padahal, sebelumnya hanya Rp 5.500 per liter. Jadi, ada kenaikan Rp 1.000 per liter. Untuk beras kualitas super saat ini mencapai Rp 9.000 per liter.

Meskipun harga beras ada kenaikan, lanjutnya, tidak mengurangi konsumen. Pembeli masih stabil. Tetapi, pedagang banyak diprotes akibat kenaikan harga ini.

"Kami banyak diprotes, terutama oleh ibu-ibu rumah tangga," ujarnya.

Selain harga, lanjutnya, pedagang juga kesulitan mendapatkan beras. Karena, sentra-sentra pertanian baik di Jabar maupun Jateng masih belum panen. Sehingga, bahan bakunya langka. Beras yang untuk ke PD Baru Mekar ini, lanjutnya, paling cepat dikirim selama 10 hari. Padahal, biasanya setiap hari ada pengiriman beras.

Sementara itu, Ditha Dewi Julyandari (31 tahun), ibu rumah tangga asal Kelurahan Nagri Kaler, mengaku, hanya bisa mengusap dada dengan kenaikan harga sembako saat ini. Sekarang harga beras naiknya luar biasa. Untuk sekarung dengan kapasitas 25 kilogram, kenaikannya mencapai Rp 20 ribu.

"Biasanya saya beli Rp 250 ribu per 25 kilogram, sekarang jadi Rp 270 ribu," ujarnya.

Kenaikan beras ini jelas sangat menambah beban pengeluaran bagi ibu-ibu rumah tangga. Apalagi, saat ini harga sayuran dan sembako lainnya juga sudah merangkak naik. Seperti, cabe rawit dan cabe merah.

Kalau beras sudah naik, dirinya khawatir harga sembako lainnya akan ikut menyusul naik. Seperti, harga gula, telur, daging, terigu. Karena itu, pihaknya meminta supaya pemerintah segera mengintervensi kenaikan harga beras ini. Supaya, tidak merembet ke sembako lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement